Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Karakter Mandiri, Disiplin dan Tanggung Jawab untuk Siswa Sekolah Dasar Septiadevana, Riski; Triani, Lia; Oktaviani, Melina
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i5.8777

Abstract

Karakter pada siswa perlu terus dikembangkan, terutama pada level sekolah dasar. Untuk menilai sejauh mana karakter tersebut berkembang, diperlukan suatu indikator yang akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun kegiatan ataupun penilaian karakter secara objektif dan sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan indikator karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab yang sesuai untuk siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur dengan menganalisis 16 jurnal terindeks yang relevan. Hasil penelitian ini berupa rumusan indikator karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab yang dapat digunakan untuk siswa sekolah dasar. Indikator mandiri yang dihasilkan adalah a) kemampuan melakukan aktivitas secara mandiri; b) kemampuan menyelesaikan masalah; dan c) kemampuan membuat keputusan secara mandiri. Sedangkan untuk indikator disiplin meliputi a) mematuhi peraturan di sekolah (termasuk penggunaan seragam/pakaian, waktu, dan sebagainya) dan b) menyelesaikan kegiatan rutin tepat waktu. Untuk indikator tanggung jawab yaitu a) berpartisipasi dalam semua kegiatan dan b) memelihara fasilitas umum di sekolah. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penyusunan kegiatan penanaman karakter dan penyusunan instrumen penilaian karakter mandiri, disiplin, dan tanggung jawab untuk siswa sekolah dasar
Karakter Mandiri, Disiplin dan Tanggung Jawab untuk Siswa Sekolah Dasar Septiadevana, Riski; Triani, Lia; Oktaviani, Melina
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i5.8777

Abstract

Karakter pada siswa perlu terus dikembangkan, terutama pada level sekolah dasar. Untuk menilai sejauh mana karakter tersebut berkembang, diperlukan suatu indikator yang akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun kegiatan ataupun penilaian karakter secara objektif dan sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan indikator karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab yang sesuai untuk siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur dengan menganalisis 16 jurnal terindeks yang relevan. Hasil penelitian ini berupa rumusan indikator karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab yang dapat digunakan untuk siswa sekolah dasar. Indikator mandiri yang dihasilkan adalah a) kemampuan melakukan aktivitas secara mandiri; b) kemampuan menyelesaikan masalah; dan c) kemampuan membuat keputusan secara mandiri. Sedangkan untuk indikator disiplin meliputi a) mematuhi peraturan di sekolah (termasuk penggunaan seragam/pakaian, waktu, dan sebagainya) dan b) menyelesaikan kegiatan rutin tepat waktu. Untuk indikator tanggung jawab yaitu a) berpartisipasi dalam semua kegiatan dan b) memelihara fasilitas umum di sekolah. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penyusunan kegiatan penanaman karakter dan penyusunan instrumen penilaian karakter mandiri, disiplin, dan tanggung jawab untuk siswa sekolah dasar
Hubungan Pola Pengasuhan Orang Tua dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Septiadevana, Riski; Sugiharti, Tina; Sari, Ediana Putri Mayang
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i1.6252

Abstract

Guru dan orang tua memiliki peran dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa sejak dini, hal ini agar mereka dapat memecahkan masalah sehari-hari. Artikel ini mengkaji hubungan antara pola pengasuhan orang tua terutama ibu dengan keterampilan berpikir kreatif siswa di tingkat sekolah dasar. Metode kuantitatif korelasional digunakan melalui instrumen kuesioner untuk mengetahui pola asuh orang tua dan tes Torrance untuk tingkat kreatifitas siswa dengan melibatkan 88 orang siswa sekolah dasar di Kota Depok sebagai sampel penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas orang tua menerapkan pola asuh autoritatif yaitu sebanyak 90,91%, untuk pola asuh otoritatif sebanyak 5,68% dan poa asuh permisif sebanyak 3,41%. Berdasarkan analisis data ditemukan adanya hubungan pola pengasuhan orang tua dan keterampilan berpikir kreatif siswa sekolah dasar dengan nilai korelasi p=0,331. Hubungan setiap pola asuh dengan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah berbeda-beda. Pola asuh autoritatif berhubungan dengan kemampuan flexibility, pola asuh otoriter berhubungan dengan kemampuan originality, sedangkan pola asuh permisif berhubungan dengan kemampuan flexibility, originality, dan elaboration.  Penelitian ini memberikan dampak bagi guru dan juga orang tua megenai hubungan jenis pola asuh dan keterampilan berpikir kreatif siswa 
Designing a STEM Project-Based Learning Module for Scientific Literacy and Critical Thinking Elementary School Students Septiadevana, Riski; Abdullah*, Norazilawati
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 12, No 3 (2024): JULY 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpsi.v12i3.38255

Abstract

STEM education is useful for facing 21st century competition. However, the availability of STEM project-based learning (STEM-PjBL) modules for enhancing scientific literacy and critical thinking Indonesian students is still rare, especially at the elementary school level. The objective of this study is to design a STEM-PjBL module that enhances students' 21st-century skills, specifically focusing on improving their scientific literacy and critical thinking capabilities by organizing the constructs and items within the module. This study is qualitative research at the stage of designing the content of STEM-PjBL module using literature reviews and expert interviews. The acquired data underwent thematic analysis for examination. The resulting module construct includes module objectives; module structure; module content that includes STEM components; scientific literacy components, and critical thinking components; learning aids or media; and assessment in modules with accompanying items for each construct. The resulting module construct and item are used as the basis for the next stage, namely the module development stage. This study holds significance for advancing STEM education in Indonesia and serves as a valuable asset, particularly for initiatives highlighting STEM-PjBL learning activities aimed at enhancing 21st-century skills
Developing STEM project-based learning module for primary school teachers: a need analysis Septiadevana, Riski; Abdullah, Norazilawati
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 13, No 4: August 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v13i4.28894

Abstract

The integration of science, technology, engineering, and mathematics (STEM) with project-based learning is beneficial in facilitating students to compete effectively in the 21st century, but teachers still encounter obstacles, so in implementation, especially in primary schools, is still rarely done. Therefore, it is necessary to develop STEM project-based learning module to overcome teacher problems. This study aims to collect and analyze teacher perspectives regarding their requirements for the development of STEM project-based learning module. This study was conducted using a design and developmental research (DDR) approach. The first phase included need analysis, carried out through an online questionnaire. The participants consisted of 397 teachers in Cirebon and the results showed that primary school teachers required STEM project-based learning module to facilitate the development of relevant skills in the 21st century, such as scientific literacy and critical thinking. Based on the data collected, the most difficult topic and the topic with the highest forms of misconceptions appeared to be human body organ systems, with a percentage value of 21.16% and matter and change, with a percentage at 21.41%. STEM project-based learning module for primary school level can be developed for various topics such as human body organs or matter and changes.
VALIDATION OF STEM PROJECT-BASED LEARNING MODULE FOR ELEMENTARY SCHOOL SCIENCE LEARNING Septiadevana, Riski; Abdullah, Norazilawati
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 16, No 3 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v16i3.30344

Abstract

Abstrak: Melalui implementasi pembelajaran STEM berbasis proyek, siswa dapat bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah, sekaligus mengembangkan keterampilan abad ke-21. Sementara itu, modul pengajaran berfungsi sebagai panduan bagi guru, memungkinkan untuk diterapkan secara mandiri dan menyesuaikan pembelajaran STEM dengan kondisi sekolah masing-masing dan tetap dalam koridor yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan validasi modul yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya dengan menggunakan pendekatan Design and Development Research (DDR) agar memenuhi kriteria modul ajar STEM yang bermutu. Data diperoleh dari tujuh orang ahli di bidang pendidikan STEM, pendidikan sains, dan pendidikan dasar. Instrumen yang digunakan adalah angket yang meliputi enam dimensi atau indikator penilaian mutu validitas yang terdiri dari; tujuan pembelajaran, isi modul, format dan bahasa modul, penyajian modul, kegunaan modul, dan penilaian modul dengan jumlah butir soal yang berbeda-beda untuk setiap dimensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh butir soal validitas modul memperoleh nilai presentase persetujuan ahli sebesar 87,76% dan nilai CVI rata-rata sebesar 0,985. Hal ini berarti bahwa modul baik dari segi nilai presentase maupun CVI tergolong tinggi. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menilai modul tersebut, seperti melalui penilaian kegunaan modul maupun secara eksperimen.Abstract:  Through the implementation of project-based STEM learning, students can work in groups to solve problems, while developing 21st-century skills. Meanwhile, the teaching module serves as a guide for teachers, allowing them to apply independently and adjust STEM learning to the conditions of each school and stay within the right corridor. The purpose of this study is to validate the modules that have been produced in the previous stage using Design and Development Research (DDR) approach to meet the criteria for quality STEM teaching modules. Data were obtained by seven exepert in STEM education, science education, and elementary education field. Instrumen used was questionnaire covering six dimensions or indicators of validity quality assessment consisting of; learning objectives, module content, module format and language, module presentation, module uses, and module assessment with a different number of items for each dimension. The study showed that all module validity items obtained a percentage value of expert agreement of 87.76% and an average CVI value of 0.985, This means that the validity of the module both in terms of percentage value and CVI is high. Nevertheless, further research is needed to assess the module, such as through assessing the usability of the module or experimentally.
PENGARUH KEGIATAN PENANAMAN PILAR KARAKTER TERHADAP KARAKTER MANDIRI, DISIPLIN, DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SEKOLAH DASAR Septiadevana, Riski; Triani, Lia; Oktaviani, Melina
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 3 (2025): Volume 8 No. 3 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i3.45941

Abstract

Pendidikan karakter menjadi fokus utama dalam upaya membentuk generasi yang mampu menghadapi tantangan abad ke-21. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi perlu diimbangi dengan karakter yang baik sejak usia dini. Namun, fenomena krisisnya moral masih menjadi tantangan bagi bangsa ini. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggalakkan program proyek penguatan profil pelajar pancasila sebagai bagian dari upaya ini. Siswa sekolah dasar merupakan masa yang tepat untuk menanamkan karakter, karena pada masa ini mereka berada pada tahap pembentukan kepribadian. Beberapa karakter dasar yang dibutuhkan sebagai fondasi penguatan moralitasnya adalah karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan penanaman pilar karakter terhadap karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab. Penelitian ini menerapkan pendekatan eksperimen kuantitatif dengan desain penelitian pre experimental one group pretest-posttest, melibatkan 40 siswa kelas IV di SD Karakter Tapos. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert yang sudah di validasi konstruk oleh pakar dan reliabel dengan nilai α = 0,88. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada karakter siswa setelah mendapatkan perlakuan, dengan rata-rata skor posttest lebih tinggi sebesar 3,39 dibandingkan pretest sebesar 3,25. Temuan ini menunjukkan bahwa kegiatan penanaman pilar karakter secara terstruktur memiliki pengaruh positif terhadap karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab siswa.