Trifa, Heningdyah Sekar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan neuropati diabetik dengan kualitas tidur pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Bendosari Sukoharjo Trifa, Heningdyah Sekar; Purwanti, Okti Sri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 5 (2024): Volume 18 Nomor 5
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i5.371

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder caused by the inability of the pancreas to use insulin effectively. Diabetes mellitus is known as a silent killer which sufferers often do not realize. Patients realize when complications have been discovered. Diabetic neuropathy is a complication or advanced disease that occurs most often and is faced by diabetes mellitus sufferers. Symptoms of neuropathy include burning sensations, vibrations and pain in oneself which is more at night and disrupts the sufferer's sleep patterns. Purpose: To determine the relationship between diabetic neuropathy and sleep quality in people with diabetes mellitus. Method: Quantitative research with correlational design on neuropathy in 63 DM patients at Bendosari Sukoharjo Health Center. The research instruments used were the Toronto Clinical Scoring System (TCSS) questionnaire consisting of 15 questions to measure the level of diabetic neuropathy and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire consisting of 19 questions to measure sleep quality. Data analysis used univariate and bivariate Spearman Rho statistical tests to determine the relationship between the two variables. Results: The majority of respondents were male, aged 51-60 years, worked as farmers, suffered for 1-5 years, had blood sugar levels ≥200 mg/dL, underwent treatment with antidiabetic drugs, did not experience neuropathy, and had good sleep quality. The Spearman Rho test showed a p-value of 0.00 (<α 0.05). This indicates a relationship between diabetic neuropathy and sleep quality in DM patients. Conclusion: There is a significant relationship between diabetic neuropathy and sleep quality in DM patients as indicated by the results of the correlation test p-value 0.000 (<0.05). Suggestion: DM patients with diabetic neuropathy should check their blood sugar levels regularly and control them periodically, undergo regular diabetic neuropathy therapy to control symptoms of diabetic neuropathy pain and optimize quality of life.   Keywords: Diabetes Mellitus; Diabetic Neuropathy; Sleep Quality.   Pendahuluan: Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme jangka panjang yang disebabkan oleh ketidakmampuan pankreas untuk memanfaatkan insulin dengan efektif. Penyakit ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya dan dikenal sebagai pembunuh diam-diam. Penderita baru menyadari kondisi mereka saat komplikasi sudah muncul. Salah satu komplikasi yang umum dan sering dialami oleh penderita DM adalah neuropati diabetik. Gejalanya meliputi sensasi terbakar, getaran, dan nyeri pada tubuh, terutama lebih terasa pada malam hari yang dapat mengganggu pola tidur penderita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara neuropati diabetik dengan kualitas tidur pada penderita DM. Metode: Penelitian kuantitatif desain korelasional neuropati terhadap 63 penderita diabetes melitus di Puskesmas Bendosari Sukoharjo. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Toronto Clinical Scoring System (TCSS) yang terdiri dari 15 pertanyaan untuk mengukur tingkat neuropati diabetik dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang terdiri dari 19 pertanyaan untuk mengukur kualitas tidur. Analisis data menggunakan univariat dan bivariate uji statistik Spearman Rho untuk menguji hubungan antara dua variabel. Hasil: Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berusia 51-60 tahun, bekerja sebagai petani, menderita DM selama 1-5 tahun, memiliki gula darah ≥200mg/dL, pengobatan dengan obat antidiabetes, dan tidak ada neuropati serta memiliki kualitas tidur baik. Uji Spearman Rho menunjukkan bahwa nilai p adalah 0.00 (<α 0.05). Hal ini mengindikasikan adanya hubungan antara neuropati diabetik dan kualitas tidur pada penderita DM. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara neuropati diabetik dengan kualitas tidur pada penderita DM, ditunjukkan dengan hasil uji korelasi p-value 0.000 (< 0.05). Saran: Penderita DM dengan neuropati diabetik agar melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara teratur dan mengontrolnya secara berkala, menjalani terapi neuropati diabetik secara rutin guna mengendalikan gejala nyeri neuropati diabetik dan mengoptimalkan kualitas hidup.   Kata Kunci: Diabetes Melitus; Kualitas Tidur; Neuropati Diabetik.
Penerapan Terapi Akupresure untuk Mengurangi Mual dan Muntah terhadap Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Trifa, Heningdyah Sekar; Sulastri, Sulastri
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 10 (2025): Volume 7 Nomor 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i10.22414

Abstract

ABSTRACT Hyperemesis gravidarum is a condition of excessive nausea and vomiting that often occurs in the first trimester of pregnancy, with prevalence in Indonesia ranging from 1 to 3%. This condition can lead to impaired fluid and electrolyte status, weight loss, as well as psychological impacts such as stress and anxiety. Non-pharmacological treatment of hyperemesis gravidarum can be done by performing acupressure therapy.The purpose of this case study was to determine the effectiveness of acupressure therapy at the PC6 point in reducing nausea and vomiting in pregnant women with hyperemesis gravidarum.This scientific paper uses a case study design on two pregnant women who experienced severe nausea and vomiting, with a moderate category nausea score based on the Pregnancy Unique Quantification of Emesis/Nausea (PUQE). Acupressure intervention was carried out twice a day with a duration of 10-15 minutes for three days. The results showed a decrease in nausea and vomiting scores in both subjects. On the first day, the nausea score of both patients was in the moderate category, but after the intervention there was a gradual decrease in the score until it reached the mild category on the third day. This proves that acupressure therapy at the PC6 point is effective in reducing complaints of nausea and vomiting in pregnant women with hyperemesis gravidarum. In conclusion, acupressure therapy is a safe and effective non-pharmacological alternative to reduce symptoms of nausea and vomiting in pregnant women, and can be used as a nursing intervention option that supports improving the quality of life of pregnant women. Keywords: Acupressure, Hyperemesis Gravidarum, Pregnant Women.  ABSTRAK Hiperemesis gravidarum merupakan kondisi mual dan muntah berlebihan yang sering terjadi pada kehamilan trimester pertama, dengan prevalensi di Indonesia berkisar antara 1 hingga 3%. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan status cairan dan elektrolit, penurunan berat badan, serta dampak psikologis seperti stres dan kecemasan. Penanganan hiperemesis gravidarum secara non-farmakologis dapat dilakukan dengan melakukan terapi akupresur. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi akupresur pada titik PC6 dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Karya tulis ilmiah ini menggunakan rancangan studi kasus pada dua ibu hamil yang mengalami mual dan muntah berat, dengan skor nausea kategori sedang berdasarkan Pregnancy Unique Quantification of Emesis/Nausea (PUQE). Intervensi akupresur dilakukan dua kali sehari dengan durasi 10-15 menit selama tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan skor mual dan muntah pada kedua subjek. Pada hari pertama, skor nausea kedua pasien berada pada kategori sedang, namun setelah intervensi secara bertahap terjadi penurunan skor hingga mencapai kategori ringan pada hari ketiga. Hal ini membuktikan bahwa terapi akupresur pada titik PC6 efektif menurunkan keluhan mual dan muntah pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.Kesimpulannya, terapi akupresur merupakan alternatif non-farmakologis yang aman dan efektif untuk mengurangi gejala mual dan muntah pada ibu hamil, serta dapat dijadikan pilihan intervensi keperawatan yang mendukung peningkatan kualitas hidup ibu hamil. Kata Kunci :Akupresure, Hyperemesis Gravidarum, Ibu Hamil