Riset yang diadakan pada kesempatan ini memiliki tujuan menganalisis: pengaruh yang muncul secara langsung dari tingkat pendidikan, status ketenagakerjaan, latar belakang sosial ekonomi orang tua dan juga budaya patriarki pada umur kawin pertama dan fertilitas yang ada di kawasan Kecamatan Kintamani; pengaruh yang muncul secara tanpa langsung dari tingkat pendidikan, status ketenagakerjaan, latar belakang sosial ekonomi orang tua dan budaya patriarki pada fertilitas yang ada di kawasan Kecamatan Kintamani dengan cara menggunakan umur kawin pertama. Banyaknya data jumlah sampel yang dipakai oleh pihak peneliti dalam riset ini ialah 120 Pasangan Usia Subur (PUS) perempuan, dengan memakai metode pengambilan sampel yang bernama purposive sampling. Metode yang dipilih guna memudahkan melakukan pengumpulan data ialah memakai metode observasi non partisipasi, didukung oleh data wawancara dengan secara terstruktur serta juga adanya mengadakan wawancara secara mendalam. Data yang sudah berhasil terkumpul, maka dilanjutkan untuk diolah dengan memakai teknik analisis data yaitu path analysis. Hasil dari melakukan serangkaian riset ini menunjukkan hasil bahwa tingkat pendidikan dan juga latar belakang sosial ekonomi orang tua menghasilkan pengaruh yang tampak positif serta arah signifikan pada umur kawin pertama. Budaya patriarki memunculkan hasil yang berpengaruh tampak negatif serta arah signifikan pada umur kawin pertama. Tingkat pendidikan dan juga latar belakang sosial ekonomi orang tua memunculkan hasil yang berpengaruh tampak negatif serta arah signifikan pada fertilitas. Budaya patriarki menghasilkan pengaruh yang tampak positif serta arah signifikan pada fertilitas. Umur kawin pertama memunculkan hasil yang berpengaruh tampak negatif serta arah signifikan pada fertilitas. Umur kawin pertama berhasil memediasi pengaruh tingkat pendidikan, status ketenagakerjaan, latar belakang ekonomi orang tua dan juga budaya patriarki pada fertilitas.