DKI Jakarta tahun 2021 pemberian ASI ekslusif mencapai 65,63 %. Bayi tidak diberikan ASI eksklusif, memiliki resiko lebih besar untuk terkena diare. Salah satu upaya meningkatkan poduksi dan pengeluaran ASI adalah dengan pijat laktasi dan herbal ekstrak daun katuk. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat laktasi dan herbal ekstrak daun katuk terhadap pengeluaran ASI pada ibu menyusui di PMB Sumarni Jatinegara tahun 2023. Metode penelitian quasi experimental design dengan rancangan penelitian two group pretest and posttest design. Sampel ibu menyusui 3-10 hari postpartum dari bulan Oktober-November 2023 yang berjumlah 30 orang menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 15 pada masing-masing kelompok. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis bivariat menggunakan uji paired sampel test dan independent t test. Hasi penelitian pengeluaran ASI pada pemberian pijat laktasi dengan selisih rata-rata 75,60ml, pengeluaran ASI pada pemberian herbal ekstrak daun katuk dengan selisih rata-rata 76,07ml. Hasil analisis bivariat uji paired sampel test pada pemberian pijat laktasi dan ekstrak daun katuk dengan p value sebesar 0,000. Hasil uji Independent t test pada pemberian pijat laktasi dan herbal ekstrak daun katuk dengan p value 0,778. Kesimpulan ada pengaruh pijat laktasi dan herbal ekstrak daun katuk terhadap pengeluaran ASI. Tetapi tidak ada perbedaan antara pengaruh pijat laktasi dan herbal ekstrak daun katuk terhadap pengeluaran ASI. Dimana kedua metode tersebut efektif dapat menambahkan pengeluaran ASI. Diharapkan ibu dapat mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan pengeluaran ASI seperti mengkonsumsi herbal ekstrak daun katuk secara teratur dengan dosis tiga kali 300mg agar dapat memenuhi kebutuhan gizi serta nutrisi untuk bayi melalui pemberian ASI eksklusif