Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINATION OF POTENTIAL HYDROCARBON AND TECTONOSTRATIGRAPHY ANALYSIS BASED ON 2D SEISMIC IN PADAMARANG SUB-BASIN, BONE BASIN, SOUTH PART OF SULAWESI Haqiqie, Fauzan Aditya; Sunardi, Edy; Ilmi, Nisa Nurul; Ginting, Agus Santa
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 2, No 6 (2018): Journal of Geological Sciences and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v2i6.20872

Abstract

Sulawesi is a main island in Indonesia that has a complex geological setting. This complexity is caused by assemblage of 3 major plates called as triple junction. Repercussions of these plates assemblage is emerging many basins in Sulawesi area, Bone Basin is one of it. Bone Gulf is a prospect basin for petroleum exploration. Bone Gulf is a frontier area for hydrocarbon exploration. In order to understand and to determinate lead of a frontier area, Seismic interpretation through 2D seismic data is required. 2D seismic interpretation in this area of study using tectonostratographic approach. This study could be a reference and recommendation for further hydrocarbon exploration in this area. This study shows a result that in Bone Basin has 3 main sub-basins (Padamarang, North Kabaena, and South Kabaena) separated by basement highs and this research focused in Padamarang Sub-basin. There are 4 Tectonostratigraphic units in Padamarang Sub-basin, these are include basement (Unit X), Early Rifting (Unit A), Rifting (Unit B), Post Rift (Unit C), dan Post Rift (Seabed/ Unit D & E). There are 2 lead located in Late Miocene Carbonate buildups (represents in seismic section as mounded seismic horizon) showed in BN07-06 and BN07-07 seismic cross section on Padamarang Sub-basin.
PEMANTAUAN & PENGENDALIAN KUALITAS BATUBARA DENGAN MERANCANG MODEL DASHBOARD DAN ANALISIS SCATTER PLOT DI PT X, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Finnegan, Agrippin Lamaz; Haqiqie, Fauzan Aditya; Haq, Vina Arinal
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batubara merupakan sumber energi yang sangat melimpah dan ekonomis. Sebagai bahan bakar, batubara dapat dimanfaatkan dalam bentuk padat, cair, dan gas. Kualitas batubara dapat ditentukan dari hasil uji analisis laboratorium. Dalam transaksi jual beli, beberapa parameter kualitas batubara yang penting yaitu Total Moisture (TM), Inherent Moisture (IM), Fixed Carbon (FC), Ash, Volatile Matter (VM), Total Sulfur (TS) dan Calorific Value (CV). Kualitas batubara perlu dilakukan pemantauan dan pengendalian mulai dari tahap penambangan hingga pengapalan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model dashboard coal quality dan analisis scatter plot guna mendukung kegiatan monitoring-controlling kualitas batubara milik PT X agar spesifikasi kualitas batubara pengapalan tetap terjaga sesuai dengan kesepakatan antara shipper dan buyer. Jenis-jenis sampel batubara yang dianalisis meliputi sampel channel sampling/test pit, raw coal, sample product, crush coal, dan sampel tongkang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan, pengumpulan data sekunder, pengolahan data, perancangan model dashboard, dan analisis scatter plot. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan dashboard sangat berguna untuk melihat persebaran data kualitas batubara mengingat banyaknya jumlah sampel dan variasi tipe kualitas batubara. Dengan pemanfaatan dashboard, kontrol hasil uji analisa lab dan prediksi hasil uji dapat dilakukan dengan lebih mudah. Selain itu, analisis scatter plot yang telah dilakukan menunjukkan bahwa parameter total moisture dan ash merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai CV dengan persentase yang bervariasi tergantung pada kisaran nilai CV. Data hasil uji sampel yang outlier juga dapat teridentifikasi baik dengan analisis scatter plot sehingga dapat diinvestigasi lebih lanjut kejadian anomali hasil uji tersebut.