Di era teknologi informasi dan komunikasi, media digital dan media sosial seperti Instagram memainkan peran kunci dalam membentuk opini publik. Dukungan teknologi ini tercermin dalam jumlah pengguna internet Indonesia yang mencapai 212,9 juta orang per Januari 2023, di antaranya aktif di media sosial. Instagram sebagai platform komunikasi memberikan ruang bagi interaksi antar pengguna, menciptakan keragaman konten dan informasi. Salah satu isu yang mencuat adalah RUU Kesehatan. Dokter Ningz, seorang influencer dan dokter spesialis, menggunakan akun Instagram @drningz untuk media informasi RUU Kesehatan. Kontennya menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Penerimaan netizen terhadap kontennya dapat dipahami melalui teori resepsi, yang mengidentifikasi tiga kategori pemaknaan: dominant hegemonic, negotiated, dan oppositional. Penelitian ini bertujuan menelaah bagaimana konten pada akun Dokter Ningz dimaknai oleh netizen, khususnya terkait pro kontra RUU Kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan mengadopsi kerangka teoritis Stuart Hall tentang resepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 21 pesan dominant hegemonic, 1 pesan negotiated, dan 2 pesan oppositional. Netizen menginterpretasikan bahwa akun @drnigzs menyajikan informasi RUU Kesehatan secara seimbang, memberikan wawasan baru, dan mempengaruhi pandangan mereka dari sudut pandang lain. Penerimaan kontennya mencakup respons positif, pertimbangan etika diskusi, dan beberapa kritik terhadap ketidakseimbangan informasi, namun tetap menyatakan perolehan informasi baru yang positif dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Kata Kunci : Penerimaan Khalayak, RUU Kesehatan, Teori Resepsi