Kain perca merupakan kain sisa dari produksi pakaian yang dilakukan di pabrik atau konveksi, rumah jahit atau butik rumahan dengan hasil sampingan dari pembuatan produk produk tekstil seperti sprei dan pakaian. Kain perca merupakan bagian dari kelompok limbah anorganik yang sulit diurai serta tidak bisa diolah menjadi kompos. Limbah kain perca pada akhirnya hanya ditumpuk, untuk kemudian dibakar yang menyebabkan adanya polusi lingkungan, dikarenakan asap dan gas yang dihasilkan tidaklah baik untuk Kesehatan. Permasalahan ini harus diatasi dengan cara memanfaatkan limbah kain perca untuk membuat produk kerajinan yang menghasilkan keuntungan ekonomi. Dibutuhkan kreativitas dan kemampuan membuat pola serta menjahit untuk menghasilkan produk seni kerajinan yang memanfaatkan kain perca. Kerajinan berbahan dasar kain perca menawarkan prospek bisnis yang cukup menguntungkan, dimana banyak sekali usaha kreatif yang terjun ke dalam bisnis tersebut. Butik Rumahan “Arthadiya” salah satunya yang memanfaatkan kain perca sisa limbah produksi jahit dari para pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi limbah kain perca dari butik rumahan sebagai bahan baku produk kerajinan yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini digunakan metode studi kasus dengan memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Untuk memperoleh data kualitatif, dilakukan observasi, wawancara, serta studi dokumentasi di salah satu butik rumahan yang berada di wilayah kelurahan rawajati kecamatan pancoran Jakarta Selatan. Sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan melalui pengukuran jumlah limbah yang dihasilkan, dan perhitungan dan penilaian biaya yang terlibat dalam produksi. Penelitian menunjukkan bahwa limbah potongan kain dapat memiliki potensi yang besar yang bisa dibuat menjadi berbagai kerajinan, seperti tas, pouch kosmetik, dan lain-lain. Dengan memanfaatkan limbah kain perca, selain menjaga lingkungan, pendapatan ekonomi butik rumahan pun bertambah.