Latar Belakang: Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular serta tingginya tingkat stres kerja mendorong perusahaan mengadopsi Workplace Wellness Programs (WWP) sebagai strategi promotif dan preventif untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pekerja. Walaupun penerapannya semakin luas, bukti ilmiah menunjukkan bahwa efektivitas WWP terhadap outcome kesehatan, produktivitas, dan pengeluaran medis masih bervariasi. Hal ini menegaskan perlunya evaluasi komprehensif berdasarkan literatur terbaru. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis secara naratif dampak WWP terhadap kesehatan mental dan fisik pekerja, termasuk perubahan perilaku sehat, penurunan gejala psikologis, serta hasil klinis dan ekonomi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode narrative literature review dengan menelaah jurnal internasional dan nasional, Clinical Key, sitasi Fakultas Kedokteran UMI, serta textbook dan proceeding book yang relevan. Kriteria inklusi mencakup publikasi tahun 2020–2025 yang meneliti penerapan WWP pada pekerja dewasa. Artikel yang terbit sebelum 2020, tidak sesuai topik, tidak tersedia dalam bentuk full text, atau menggunakan metode penelitian yang tidak memadai dikeluarkan. Dari 136 literatur yang diidentifikasi, 20 artikel memenuhi kriteria dan dianalisis secara kualitatif. Hasil: Hasil review menunjukkan bahwa WWP berkontribusi positif terhadap peningkatan perilaku hidup sehat seperti aktivitas fisik, pola makan, dan persepsi kesehatan. Program yang fokus pada kesehatan mental termasuk manajemen stres dan dukungan organisasi secara konsisten menurunkan burnout, stres, dan ansietas serta meningkatkan well-being. Beberapa studi juga melaporkan return on investment (ROI) yang menguntungkan. Namun, dampak terhadap parameter klinis objektif seperti biomarker metabolik, status kardiometabolik, dan pengeluaran medis masih bervariasi dan relatif kecil dalam jangka pendek. Kesimpulan: WWP terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental dan perilaku sehat pekerja, tetapi efektivitas klinis dan ekonomi jangka panjang memerlukan program yang lebih intensif, partisipasi tinggi, serta desain intervensi multikomponen. Penelitian uji klinis jangka panjang tetap diperlukan untuk memperkuat bukti efektivitas WWP.