Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A Design Of Cellphone Charging Station System As Public Facility Using Off-Grid Solar Cell Ahmad Daffa; Beni Satria; Solly Aryza
Jurnal Scientia Vol. 13 No. 03 (2024): Education and Sosial science, June - August 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Solar Power Plant (PLTS) is a more environmentally friendly generator, because this generator requires sunlight to be able to produce electrical energy. This PLTS is OFF-GRID so an energy storage place such as a battery is needed. The battery is also used to distribute electrical energy to the load where the load used is charging smartphones. And requires a solar charger controller that functions to regulate the electrical energy produced by the solar panel. This study analyzes the design of a smartphone charging station system as a public facility. In this test, 3 tests were carried out, namely testing how long it takes the battery to charge using solar panels, how long it takes the battery to discharge using a load, namely charging a smartphone, and conducting real-time testing by charging and discharging the battery together. The battery used has a total capacity of 12V 60Ah. In the battery charger testing method with a 100 WP solar panel, it takes 4 days, for the discharger testing using a load, it takes 6 days, and real-time testing shows that the output current fluctuates because the output current is very dependent on the intensity of sunlight that occurs when the solar panel charges the battery.
Pelatihan Karawitan sebagai Upaya dalam Optimalisasi Indigenous Art dan Culture Knowledge bagi Generasi Muda Nuraini Widia Santoso, Adelia Dzun; Deras Rizki Dermawan; Lioni Vebriyanti; Ahmad Daffa; Rahmat Puja Kusuma
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): Desember
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v4i3.989

Abstract

Desa Wirun menjadi desa sentra industri gamelan terbesar di Indonesia. Terdapat berbagai kesenian tradisional yang berkembang, termasuk karawitan. Namun, kesenian tradisional hanya populer di kalangan orang tua saja sementara generasi muda banyak yang memiliki minat dan apresiasi yang rendah terhadap seni dan budaya lokal. Pemahaman dan pengetahuan terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda juga masih minim. Pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan indigenous art dan culture knowledge di kalangan generasi muda melalui pelatihan karawitan. Metode yang digunakan yaitu Focus Groub Discussion, pelatihan langsung, juga pendampingan. Hasil kegiatan ini yaitu terbentuknya program “Lentera Budaya” yang dapat meningkatkan minat dan apresiasi generasi muda terhadap budaya lokal. Program ini dilakukan dengan menumbuhkan literasi budaya sehingga pengetahuan dan pemahaman generasi muda dapat meningkat untuk mendukung pelestarian budaya. Pelatihan karawitan menjadi bagian program ini yang difokuskan untuk meningkatkan keterampilan generasi muda dalam seni karawitan sehingga selain memiliki pengetahuan terhadap budaya lokal, juga memiliki potensi untuk menjadi pelaku budaya. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat berkontribusi besar bagi masyarakat Desa Wirun terutama dalam mendukung regenerasi pelaku budaya di bidang seni kaarwitan.