<![CDATA[Konsumsi dan pendapatan berbanding terbalik secara langsung. Jika dilihat secara keseluruhan, pengeluaran konsumsi publik berbanding lurus dengan pendapatan nasional pada tingkat agregat makro. Jumlah yang dibelanjakan untuk konsumsi meningkat seiring dengan pendapatan. Sumber data penelitian adalah: (1) sumber tertulis, (2) sumber lisan, (4) dokumen. Teknik Pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara sebanyak 10 responden sebagai karyawan dari etnis jawa, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan sejak, sebelum, selama, dan sesudah penelitian dengan teknik deskriptif kualitatif melalui pendekatan etnografi. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) Cara Karyawan menabung hampir sama. (2) Saat pendapatan Karyawan naik, pengeluaran pun akan naik. (3) Karyawan yang menerima tambahan pendapatan, akan menggunakan sebagian besar untuk pengeluaran konsumtif. Konsumsi adalah tindakan melakukan pembelian produk dan jasa dengan maksud untuk memuaskan keinginan mereka sendiri. Semakin banyak pendapatan seseorang, semakin banyak yang akan mereka konsumsi, dan mereka juga akan menghemat lebih banyak uang, dalam pepatah jawa disebutkan “nrimo ing pandum",Artinya tidak terlalu berambisi dalam mencari uang, menabungnya sedikit, dan tidak ada dana darurat. Sebaliknya, jika tingkat pendapatan seseorang menurun, semua uangnya dihabiskan, menghasilkan tingkat tabungan nol. Ini bukan fungsi konsumsi jangka panjang, melainkan, ini adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Investasi adalah pilihan untuk menunda penggunaan sumber daya atau sebagian pendapatan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan menambah atau membangun nilai kehidupan (pendapatan dan kekayaan). Investasi dilakukan baik di bidang fisik maupun tidak berwujud seperti: Saham, Emas, Properti dan Deposito, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.]]>
