Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemenuhan Kelengkapan Kotak P3K Sesuai Dengan Peraturan Permenakertrans No. 15 Tahun 2008 Di UD. Riwood Sidoarjo Guna Mencegah Keparahan Kecelakaan Akibat Kerja Abadi, Ongky Putra; Ratriwardhani, Ratna Ayu; Sofia, Rizka Amirul; Wasillah, Farikhatul; Fitria, Sindy Nur; Rhomadhoni, Muslikha Nourma
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.3586

Abstract

Pada dasarnya tingkat keparahan kecelakaan kerja dapat diminimalisir dengan menerapkan Pertolongan Pertama pada kecelakaan (P3K) pada saat melakukan pekerjaan. Dengan melakukan pengecekan isi kotak P3K di UD. Riwood menemukan permasalahan ketersediaan fasilitas P3K kurang lengkap seperti tidak adanya petugas P3K, kelengkapan isi P3K yang tidak sesuai, serta peletakan kotak P3K belum sesuai dengan PER-15/MEN/VIII/2008 tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja menjawab kekurangan dari kotak P3K yang ada di UD.Riwood Tujuan kegiatan ini tidak hanya berupa sosialisasi, tetapi juga untuk mengedukasi pemilik perusahaan tentang pentingnya kotak P3K. Kegiatan ini tidak hanya sosialisasi, tetapi juga Luaran dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai kelengkapan fasilitas P3K yang ada di UD.Riwood untuk menimalisir keparahan bila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan akibat kerja. manfaat kegiatan sosialisasi berupa edukasi ini dapat dilihat dari pemahaman pemilik perusahaan yang dimana sebelum dilakukan sosialisasi beliau tidak mengetahui hal tersebut, kemudian sesudah dilakukan sosialisasi beliau telah memahami dengan baik dan dapat diterapkan pada perusahaan. Dengan ini dapat direkomendasikan bahwa pemilik UD.Riwood dapat memenuhi fasilitas P3K sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15 tahun 2008 tentang Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja pasal 8 ayat 1 Fasilitas P3K meliputi (1) ruang P3K; (2) alat evakuasi dan alat transportasi; dan (3) fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri dan/atau peralatan khusus di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
EDUKASI DAN PELATIHAN CARA PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Sofia, Rizka Amirul; Ratriwardhani, Ratna Ayu; Wasillah, Farikhatul; Fitria, Sindy Nur; Abadi, Ongky Putra; Rhomadhoni, Muslikha Nourma; Suyono, Suyono
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.39675

Abstract

Kebakaran merupakan salah satu peristiwa yang tidak diinginkan dan terkadang tak terkendali. Oleh karena sifatnya yang membahayakan dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat, maka kebakaran dikatagorikan sebagai salah satu bentuk bencana. Bangunan atau ruangan di industri ini tergolong memiliki risiko kebakaran yang tinggi. Apabila terjadi kebakaran pada perusahaan ini akan berisiko tinggi menimbulkan korban jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi program pra kebakaran dengan cara memberikan pelatihan cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di industri. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan tentang pelatihan dan cara menggunakan APAR bagi responden sebagai wujud dari penanggulangan kebakaran dan penyelamatan diri. Metode yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengumpulan data melalui pengumpulan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung, baik melalui observasi lingkungan kerja maupun wawancara langsung dengan responden. Hasil dari Pre-Test dan Post-Test menunjukkan adanya peningkatan akan pengetahuan dan wawasan mengenai APAR, karena adanya kegiatan Edukasi dan pelatihan cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada responden. Kesimpulan yang didapatkan dari kegiatan pelatihan dan cara menggunakan APAR pada industri UD. Riwood ini yaitu hasil Pre-Test dan Pos-Test mengalami kenaikan presentase yang signifikan. Responden sebelumnya tidak mengetahui cara penggunaan APAR dengan benar kini responden sudah paham bagaimana cara menggunakan APAR yang benar. Saran yang tepat untuk kegiatan ini yaitu industri diharapkan melaksanakan pelatihan APAR pada setiap pekerja agar dapat melakukan pertolongan pertama saat terjadi kebakaran.
Evaluasi Alat Pemadam Api Ringan Berdasarkan Permenakertrans Nomor 4 Tahun 1980 di UD. Riwood Sidoarjo Fitria, Sindy Nur; Ratriwardhani, Ratna Ayu; Sofia, Rizka Amirul; Wasillah, Farikhatul; Abadi, Ongky Putra; Rhomadhoni, Muslikha Nourma
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 7 No. 3 (2024): July
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v7i3.30717

Abstract

Occupational Safety and Health are very important things to implement in the work environment to protect the risk of accidents. A light fire extinguisher (APAR) is a tool used to control fires. Not all companies provide fire extinguishers, even though this tool is very important as a lifesaver if a fire occurs so that the fire does not spread. The wood industry is one of the largest industries in Indonesia thanks to its abundant natural resources. Pallet wood factory is a company engaged in wood production producing pallet wood products. Problems that occur in the UD industry. Ri Wood lacks awareness about occupational safety and health, one of which is the provision of inappropriate APARs and inappropriate maintenance of APARs. By conducting observations using qualitative methods through data collection, interviews and documentation. And from the results of the calculations that have been carried out, we strongly recommend that the company increase the maintenance and provision of APARs in accordance with Permenakertrans Number 4 of 1980, around five APARs for a total of six APARs. Because every production process has the potential for fire.