Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NON-LINEAR ANALYSIS OF HOLLOW REINFORCED CONCRETE COLUMN QUARE CROSS-SECTION WITH VARIOUS LOAD ECCENTRICITY AND CONCRETE STRENGTH Nuryanti, Pingkan; Sulityo, Djoko; Suhendro, Bambang
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 5, No 1 (2018): June
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.931 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v5i1.24083

Abstract

Hollow due to plumbing system has an effect to the building's visual and the aesthetic quality in terms of architecture. To overcome this, the pipe is planted in a construction structure such as a column. However, this will affect on the strength degradation and modes of failure of structural elements such as a column. The objective of this research is to study the strength, stiffness, ductility, cracking patterns, and modes of failure of hollow RC columns with square cross-section with various load eccentricity and concrete strength. In this research, 13 reinforced concrete columns with square cross section were made. Two of them were massive columns (C1E1, C1E2) with cross-sectional dimension of 150 x 150 mm2 and 800 mm long, six of them were hollow with the same size (C2E1, C3E1, C4E1, C2E2, C3E2, C4E2). Concrete strength fc'=34.52 MPa with eccentricity=60mm  and fc'=35.72 MPa with eccentricity 100 mm. Models were analyzed by nonlinear finite element method using ATENA v.2.1.10 software. The FE model is calibrated against recent experimental results from Zacoeb (2003). Once validated, the model is used to examine stiffness, ductility, cracking patterns, and modes of failure of hollow RC columns with a square cross-section with various load eccentricity. The numerical results show that the different ultimate load strength of C1E1, C2E1, C3E1, C4E1, C1E2, C2E2, C3E2, C4E2 are  0,32%, 2,22%, 1,61%, 7,74%, 1,25%, 0,65%, 2,63%, 1,94%, while the differents stiffnes are 18,30%, 21,30%, 23,79%, 31,57%, 15,22%, 22,67%, 21,39%, 14,41%, and the differents ductility are 48,71%, 33,64%, 3,39%, 41,04%, 52,30%, 22,99%, 18,11%, 7,76%. Crack pattern occurred in C1E1, C2E1, C3E1, C4E1, C1E2, C2E2, C3E2, C4E2 are flexural crack and shear cracks. Exhibit modes of failure of C1E1, C2E1, C3E1, C4E1 are compression failure and C1E2, C2E2, C3E2, C4E2 are tension failure.Keywords: ATENA, columns, eccentricity, failure, hollow, nonlinearANALISIS NON-LINEAR KOLOM BETON BERTULANG PENAMPANG SEGIEMPAT BERONGGA DENGAN VARIASI EKSENTRISITAS BEBAN DAN MUTU BETONLubang akibat pemasangan pipa pada konstruksi untuk keperluan instalasi (air hujan, sanitasi, listrik dan lain-lain) dapat berpengaruh pada visualitas bangunan dan akan mempengaruhi kualitas estetika dari segi arsitektur. Untuk mengatasi hal tersebut pipa ditanam didalam struktur konstruksi seperti kolom. Akan tetapi hal ini akan  menyebabkan  degradasi kekuatan beton dan  pola keruntuhan struktur pada kolom. Selain secara eksperimental, penelitian  ini dapat juga dilakukan secara numeris menggunakan  metode elemen hingga nonlinier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kekakuan, daktilitas, pola retak dan model keruntuhan kolom beton bertulang penampang persegi berongga dengan variasi eksentrisitas beban dan variasi mutu beton. Dalam penelitian ini dimodelkan 8 jenis kolom beton bertulang penampang segiempat yang terdiri dari 2 kolom masif (C1E1 dan C1E2) dan 6 kolom berongga (C2E1, C3E1, C4E1, C2E2, C3E2, C4E2) dengan ukuran 150 x 150 mm2, panjang 800 mm. Mutu beton fc'=34.52 MPa dengan eksentrisitas =60mm dan mtu beton fc'=35.72 MPa dengan eksentrisitas =100mm. Kolom dianalisis menggunakan software elemen hingga nonlinier ATENA V.2.1.10 dan hasilnya dibandingkan dengan hasil eksperimen sebelumnya  dari Zacoeb (2003). Setelah  model divalidasi, dilakukan perhitungan kekakuan, daktilitas, pengamatan pola retak dan jenis keruntuhan yang terjadi pada kolom penampang segiempat berongga dengan variasi eksentrisitas beban . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolom beton bertulang  berongga yang dimodelkan dengan ATENA yaitu untuk model kolom validasi C1E1, C2E1, C3E1, C4E1, C1E2, C2E2, C3E2, C4E2 mempunyai perbedaan beban maksimum dengan hasil eksperimen secara berturut-turut sebesar 0,32%, 2,22%, 1,61%, 7,74%, 1,25%, 0,65%, 2,63% dan 1,94%, dengan perbedaan kekakuan secara berturut-turut sebesar 18,30%, 21,30%, 23,79%, 31,57%, 15,22%, 22,67%, 21,39% dan 14,41%, dan perbedaan daktilitas  secara berturut-turut sebesar 48,71%, 33,64%, 3,39%, 41,04%, 52,30%, 22,99%, 18,11% dan 7,76%. Pola retak yang terjadi adalah pola retak lentur dan retak geser.  Pola keruntuhan pada C1E1, C2E1, C3E1, C4E1 merupakan keruntuhan tekan, sedangkan C1E2, C2E2, C3E2, C4E2  merupakan keruntuhan tarik.Kata-Kata kunci: ATENA, berlubang, eksentrisitas, keruntuhan, kolom, nonlinear.REFERENCESCervenka et al. (2007). Superior Material Models for Numerical Simulation of Concrete Cracking under Severe Conditions. Cervenka Consulting. Czech Republic.Public Work Ministry. (2007). SNI 03-2847-2007, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung. Bandung.Poston et al. (1985). Numerical Models for Non-prismatic Solid Cross-Section Behavior and Rectangular Cross-Section on Biaxially-Bred ColumnsSuprabowo, S. (1996). Analysis of Reinforced Concrete Column Capacity Perforated. Thesis. Department of Civil Engineering, Gadjah Mada University. Yogyakarta.Supriyadi. (1997). The Effect of Holes on Strongly Reinforced Concrete Column Boundaries. Thesis. Graduate Program. Gadjah Mada University. Yogyakarta.Zacoeb. A. (2003). Flexural Capacity of Reinforced Concrete Short Column with Variations Hole, Thesis. Graduate Program. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
DESAIN LANSKAP JALAN K.H. ABDULLAH BIN NUH BERBASIS GREEN STREET Fadhillah, Mauldy Ahmad; Nuryanti, Pingkan
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 5, No 2 (2018): December
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.757 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v5i2.27117

Abstract

Green Street adalah sebuah inovasi yang sangat penting dalam mengelola limpasan air dari paving atau perkerasan. Green street pada dasarnya adalah salah satu yang dapat membersihkan dan menyerap hasil limpasan air hujan atau run-off sendiri melalui kombinasi yang seimbang dari teknik yang sama. Desain lanskap jalan kawasan yasmin ini bertujuan untuk memberikan inovasi desain Jalan K. H. Abdullah Bin Nuh sebagai jalur tata hijau berbasis Green Street dengan permasalahan yang ada pada tapak seperti terhambatnya saluran drainase dan dengan menerapkan sistem dari green street, diantaranya green infrastructure, complete street dan placemaking tools. Complete street merupakan desain jalan yang nyaman dan aman dengan pembagian jalur sirkulasi kendaraan bermotor dan sepeda dengan jelas. Prinsip placemaking ialah prinsip dimana desain yang dihasilkan harus memberikan identitas terhadap area tersebut. Hasil penelitian berupa desain lanskap jalan yang terdiri atas ruang pelayanan, identitas, kendaraan, pedestrian, penyangga dan konservasi. Tapak penelitian yang berada di Jalan K.H. Abdullah Bin Nuh terbagi dalam lima segmen dengan beragam macam konsep dan desain yang diterapkan sesuai dengan konsep green street. Konsep green street utama yang diterapkan pada tapak ini adalah rain garden yang berfungsi mebantu menyerap limpasan air hujan. Penelitian ini menghasilkan rencana tapak, rencana penanaman, detail potongan dan gambar ilustrasi desain LANDSCAPE DESIGN IN K.H. ABDULLAH BIN NUH STREET BASED ON GREEN STREETGreen Street is a critical innovation in managing water run-off from paving or pavement. Green street is one that can clean and absorb the results of rainwater runoff or its own through a balanced combination of the same technique. Landscape design for Yasmin area aims to provide innovative K.H. Abdullah Bin Nuh street design as Green Street-based green path with existing problems on tread such as drainage channel obstruction and by applying green street system, including green infrastructure, complete street, and placemaking tools. A complete street is a comfortable and safe road design with clear division of motor vehicle and bicycle circulation paths. The placemaking principle is the principle where the resulting design should provide an identity to the area. The result of the research is the design of the road landscape consisting of service space, character, vehicle, pedestrian, buffer, and conservation. The research site located at K.H. Abdullah Bin Nuh street is divided into five segments with various kinds of concepts and designs applied following green street concept. The main green street concept applied to this site is a rain garden that serves to absorb rainwater runoff. This research produces site plan, planting plan, detail construction, and illustration design.
PEMELIHARAAN JALAN DAN BANGUNAN PELENGKAP JALAN PADA DAERAH TRANSMIGRASI Pingkan Nuryanti; Novita Sari
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat Vol 12 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.92 KB)

Abstract

Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah penerima transmigrasi yang cukup besar di Indonesia, dimana salah satunya ada daerah Kumai Seberang Kabupaten Kotawaringin Barat. Keterbatasan anggaran untuk pembangunan prasarana permukiman transmigrasi memberi dampak pada kondisi prasarana transportasi pada wilayah tersebut. Sementara itu keberadaan prasarana transporasi ini menjadi urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi dan perkembangan suatu wilayah. Pada wilayah ini banyak ditemukan jalan dan bangunan pelengkap jalan yang mengalami kerusakan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh perencanaan badan jalan yang kurang memenuhi syarat maupun kualitas perkerasan jalan yang masih dibawah standar. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan evaluasi ke lapangan untuk mengetahui permasalahan yang ada dilapangan. Selain itu memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk menangani masalah di lapangan tersebut secara mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara kepada pihak masyarakat. Dari hasil observasi lapangan diperoleh data mengenai kondisi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap jalan yang masih dalam kondisi yang baik hanya perlu perawatan agar penggunaan lebih optimal, sedangkan pada saluran drainase terdapat erosi pada tebing dan terdapat banyak endapan sedimen sehingga terjadi pendangkalan. Untuk mengatasi permasalahan yang ada di lapangan tersebut masyarakat dapat menggunakan sumber daya alam lokal yang mudah didapat seperti kayu. Masyarakat juga perlu belajar mengenai proses dan teknik pemeliharaan jalan dalam penyelesaian masalah khususnya dalam bidang jalan. Pemerintah juga harus memberikan pembinaan serta bantuan berupa dana pada masyarakat Kumai Seberang.