Salah satu kecamatan di Kota Medan adalah Kecamatan Medan Belawan yang merupakan kecamatan dengan angka Stunting tertinggi di Kota Medan. Pemerintah Republik Indonesia telah menargetkan penurunan Stunting pada tahun 2024 dengan prevalensi sebesar 14 %. Dalam rangka mencapai target tersebut Pemerintah Kota Medan melakukan berbagai program penurunan Stunting, salah satunya adalah dengan melaksanakan Program Pendampingan Keluarga Resiko Stunting di Kota Medan. Program ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka Stunting di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metodologi studi kasus dan metode pengumpulan data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terdapat sembilan informan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Program Pendampingan Keluarga Resiko Stunting di Kota Medan yang menggunakan teori Edward III bahwa implementasi Program Pendampingan Keluarga Resiko Stunting ini sudah cukup baik dilaksanakan. Walaupun masih ada beberapa hambatan seperti dana yang terbatas, pendataan Keluarga Resiko Stunting yang kurang baik, aplikasi Elsimil yang belum sempurna, dan belum dilakukannya monitoring dan evaluasi program pada tahun ini. kesimpulan dari penelitian ini adalah program pendampingan keluarga risiko stunting tersebut sudah terlaksana dengan cukup baik di kota medan walaupun masih ada yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki agar terlaksana semakin baik di Kota Medan. Saran dalam penelitian ini yaitu melakukan monitoring secara berkala terhadap pelaksanaan program agar dapat menjadi bahan evaluasi di akhir program tersebut, melakukan perawatan/mantainence pada aplikasi Elsimil agar proses pendataan lebih cepat dan akurat, dan agar orang tua lebih peduli dengan gizi anak dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar dapat terhindar dari berbagai penyakit khususnya Stunting.