Diabetes melitus adalah penyakit yang bisa menyerang metabolisme tubuh dimana penyebabnya muncul karena kekurangan pada hormon insulin hasil dari pankreas dan tingginya kadar gula darah. Sebagian besar penderita diabetes melitus berujung pada munculnya komplikasi, paling sering muncul komplikasi yaitu 5-10 tahun setelah terkena diabetes. Rentang lama menderita diabetes melitus dapat menimbulkan kejenuhan pada penderita. Hiperglikemia dapat merusak dan melemahkan lapisan pembuluh darah serta gangguan ginjal. Penyakit ginjal dapat menurunkan laju filtrasi glomerulus. Gangguan fungsi ginjal dapat meningkatkan tingkat sirkulasi kreatinin. Kreatinin merupakan produk metabolisme dengan berat molekul lebih besar dari ureum dan tidak menembus membran pembuluh darah. Kreatinin menunjukkan derajat kerusakan ginjal yang terdapat pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar gula darah puasa dengan kadar kreatinin pada pasien diabetes melitus selama 1 sampai 3 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder di Laboratorium Klinik Utama Persada Madiun. Data yang digunakan berupa data usia, jenis kelamin, lama menderita, pemeriksaan gula darah puasa dan kreatinin bulan Januari-Mei 2023. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-square hubungan kadar gula darah puasa dengan kadar kreatinin didapatkan nilai p=0,090 yang artinya p=>0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar gula darah puasa dengan kadar kreatinin.