ATTA SABILLA, DIAJENG
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MASSAGE DAN HALLIWICK METHOD SEBAGAI ALTERNATIF INTERVENSI FISIOTERAPI PADA ANAK CEREBRAL PALSY Rahmawati, Whida; ATTA SABILLA, DIAJENG
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33533

Abstract

Pelayanan kesehatan yang ditujukan pada anak-anak perlu dilaksanakan sejak usia dini untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan pada masa tumbuh kembang. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kerusakan atau gangguan pada anak dapat disebabkan kondisi patologis saat hamil dan menyebabkan kerusakan otak yang menimbulkan kelainan seperti cerebral palsy. Cerebral Palsy Spastic Diplegia dapat diakibatkan karena adanya lesi kortek cerebri. Lesi pada area ini dapat menimbulkan paralisis dan spastisitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses fisioterapi pada kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegi dengan modalitas massage dan Halliwick Method. Metode pada penelitian ini adalah studi kasus tentang bagaimana Penatalaksanaan Fisioterapi pada kondisi Cerebral Palsy Spastic Diplegi dengan Pemberian Modalitas Massage dan Halliwick Method yang dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2023 sampai 29 Desember 2023 di YPAC Prof Dr. Soeharso Surakarta sebanyak 6 kali selama 3 minggu. Hasil yang didapatkan dari Penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegi dengan Modalitas Massage dan Halliwick Method sebanyak 6 kali selama 3 minggu dapat diterapikan sesuai dengan problematika yang dialami oleh pasien. Simpulan Pemberian Modalitas Massage dan Halliwick Method dapat dilakukan secara continue dan rutin, dalam penelitian ini didapatkan adanya meningkatkan LGS, penurunan pada spastisitas, peningkatan kekuatan otot dan peningkatan kemampuan fungsional. Saran yang diberikan kepada pasien agar tetap berlatih berdiri dengan pegangan dan tanpa pegangan pasien juga dianjurkan untuk berlatih melakukan kegiatan sehari-hari seperti toileting dan merawat diri.