Murtanto, Johan Dwi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NAVIGATING THE CHALLENGES OF SEVERE OPEN FRACTURES BETWEEN OREF AND ORIF IN COMPLEX TRAUMA MANAGEMENT : A CASE REPORT Luwito, Jeffry; Murtanto, Johan Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33130

Abstract

Fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yang parah menghadirkan tantangan yang signifikan dalam perawatan trauma ortopedi, khususnya dalam memilih intervensi bedah yang tepat. Laporan kasus ini membahas seorang laki-laki berusia 32 tahun yang menderita beberapa luka parah, termasuk luka remuk pada femur distal kanan, amputasi ruas proksimal jari keempat kanan, patah tulang acetabulum, dan patah tulang kompleks temporo-zygomatik setelah serangan jantung. kecelakaan sepeda motor. Meskipun pada kasus tersebut lebih disukai Open Reduction External Fixation (OREF) untuk meminimalkan kerusakan jaringan lebih lanjut dan mengurangi risiko infeksi, Open Reduction Internal Fixation (ORIF) dipilih untuk mencapai keselarasan anatomi yang tepat dan mobilisasi dini. Perjalanan pasien pasca operasi stabil, dengan penyembuhan luka yang berhasil dan fungsi anggota tubuh pulih. Kasus ini menggarisbawahi perlunya evaluasi yang cermat dalam pengambilan keputusan bedah, terutama ketika menangani patah tulang terbuka, dan menyarankan pertimbangan ulang praktik standar untuk memastikan hasil yang optimal bagi pasien dengan cedera ortopedi yang kompleks
ADVANCED BONE TRANSPORT FOR MANAGING POST-TRAUMATIC TIBIAL NON-UNION: A CASE REPORT Luwito, Jeffry; Murtanto, Johan Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33487

Abstract

Non-union tibia pascatrauma merupakan kondisi ortopedi kompleks yang sering kali memerlukan teknik bedah tingkat lanjut untuk mencapai hasil yang sukses. Kondisi ini dapat secara signifikan mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari karena nyeri kronis dan keterbatasan fungsional, yang menyebabkan prognosis yang buruk jika tidak ditangani dengan tepat. Seorang wanita berusia 38 tahun datang dengan non-union tibia kiri setelah kecelakaan lalu lintas. Penanganan awal meliputi reduksi terbuka dan fiksasi eksternal (OREF) untuk menstabilkan fraktur. Namun, pencitraan tindak lanjut menunjukkan penyembuhan tulang yang tidak memadai, ditandai dengan pembentukan kalus yang buruk dan cacat tulang yang signifikan. Karena kegagalan proses remodeling tulang alami, intervensi sekunder menggunakan teknik transportasi tulang dilakukan. Metode ini, berdasarkan osteogenesis distraksi, melibatkan transportasi segmen tulang secara bertahap untuk mendorong pembentukan tulang baru dan menutup cacat. Prosedur transportasi tulang, dikombinasikan dengan fiksasi eksternal, secara efektif mengatasi cacat tulang besar yang diakibatkan oleh kegagalan OREF. Sepanjang tindak lanjut, regenerasi tulang progresif diamati, dengan pasien melaporkan perbaikan baik dalam nyeri maupun fungsi. Kasus ini menyoroti pentingnya strategi bedah adaptif untuk menangani non-union dan peran transportasi tulang dalam mengobati fraktur tibialis yang kompleks.