Ekananda, Detya Sella
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS IMPLEMENTASI KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KOTA LUBUKLINGGAU Ekananda, Detya Sella; Hasyim, Hamzah; Idris, Haerawati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.34577

Abstract

Upaya konvergensi dalam percepatan dan penurunan stunting adalah dengan integrasi intervensi gizi secara sensitif maupun intervensi secara spesifik. Berdasarkan SSGI 2022 Kota Lubuklinggau berhasil melampaui target nasional yakni penurunan stunting hingga di angka 11,7%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi kebijakan dari konvergensi di Kota Lubuklinggau dengan pendekatan teori implementasi oleh Edward III. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan informan penelitian dipilih secara purposive. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, telaah dokumen dan dokumentasi. Kemudian data di analisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan secara umum komunikasi, sumber daya, disposisi dan birokrasi dalam implementasi konvergensi stunting di Kota Lubuklinggau telah berjalan cukup baik. Pada aspek komunikasi ditemukan kejelasan data lokasi prioritas dan peraturan daerah mengenai stunting namun masih memiliki kendala yaitu belum meratanya sosialisasi srategi nasional konvergensi stunting sampai tingkat pelaksana teknis lapangan. Pada aspek sumber daya ditemukan kendala keterbatasan anggaran program intervensi. Pada aspek disposisi OPD menunjukkan komitmen dan tidak ada ego sektoral dalam penyelenggaraan konvergensi. Sedangkan pada birokrasi pada tingkat kota Lubuklinggau dilakukan berdasarkan SK TPPS sedangkan SOP program berdasarkan internal pada masing-masing OPD pelaksana terkait. Kota Lubuklinggau diharapakan mampu melakukan pengembangan dan peningkatan TPPS hingga pada level pelaksana teknis lapangan program dan dapat merumuskan inovasi berbasis potensi lokal