Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI PENERAPAN ARSITEKTUR BIOPHILIC DALAM PERANCANGAN EDUWISATA KEDELAI Ramadhan, Alfi; Panjaitan, Tigor Willfritz Soaduon
MEDIA MATRASAIN Vol. 21 No. 1 (2024): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v21i1.56044

Abstract

ABSTRAK Potensi alam dan potensi pertanian lokal merupakan sebuah bibit potensi unggulan yang harus dikembangkan. Ditengah tengah maraknya pengembangan berbagai sektor pertanian di indonesia, diperlukannya pengembangan pendukung wisata edukasi mengenai pertanian tersebut, kegiatan wisata edukasi berbasis pertanian ini merupakan kegiatan dimana potensi areal pertanian dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditunjang dengan fungsi pendukung lain seperti kegiatan produksi, edukasi dan pariwisata didalamnya. hal tersebut bertujuan selain meningkatkan produktivitas suatu daerah, juga dapat menaikkan kualitas kesejahteraan masyarakat yang ada disekitarnya. Metode yang digunakan pada penulisan jurnal ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif dan kualitatif, sehingga dapat menghasilkan data data deskriptif berupa rencana penerapan tema hubungan alam dan manusia pada rancangan kawasan wisata edukasi pertanian dengan menjadi suatu ikonik dan menjadi sarana potensial bagi masayarakat sekitar. Kawasan wisata edukasi pertanian ini merupakan tempat dimana sektor pertanian sebagai pondasi utama yang kemudian didukung oleh sarana produksi, edukasi dan sarana pariwisata didalamnya. Dengan menerapkan rencana pendekatan Arsitektur Biofilik. Rencana implementasi Arsitektur Biofilik pada kawasan ini nantinya diwujudkannya melalui orientasi pada bangunan dan mengkoneksikan antar ruang dalam dan area lingkungan sekitar, dengan berbagai aspek, baik secara visual maupun non visual yang diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dari berbagai aspek penggunan juga masyarakat yang akan dilibatkan nantinya. Kata Kunci: Wisata Pertanian, Arsitektur Biofilik, Pertanian, Potensi Alam, Eduwisata ABSTRACT The Natural potential and local agricultural potential are potential fields that must be developed. In the midst of the intensive development of various agricultural sectors in Indonesia, it is necessary to develop supporting educational tourism regarding agriculture. This agricultural-based educational tourism activity is an activity where the potential of agricultural areas is utilized to the maximum extent possible and is supported by other supporting functions such as production, education and tourism activities within it. This aims to not only increase the productivity of an area, but also to improve the quality of life of the people around it. The qualitative descriptive method was chosen in this writing with the hope of producing descriptive data in the form of a plan to implement a nature-based theme in the design of an agricultural educational tourism area by becoming iconic and a potential facility for the surrounding community. This agricultural educational tourism area is a place where the agricultural sector is the main foundation which is then supported by production facilities, education and tourism facilities within it. By implementing a Biophilic Architecture approach plan. The plan to implement Biophilic Architecture in this area will be realized through building orientation and connecting the interior space and the surrounding environment, with various aspects, both visual and non-visual, which are expected to have a positive impact on various aspects of use as well as the community who will be involved later. Keywords: Agricultural Tourism, Biophilic Architecture, Agriculture, Natural
STUDI PENERAPAN ARSITEKTUR BIOPHILIC DALAM PERANCANGAN EDUWISATA KEDELAI Ramadhan, Alfi; Panjaitan, Tigor Willfritz Soaduon
MEDIA MATRASAIN Vol. 21 No. 1 (2024): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v21i1.56044

Abstract

ABSTRAK Potensi alam dan potensi pertanian lokal merupakan sebuah bibit potensi unggulan yang harus dikembangkan. Ditengah tengah maraknya pengembangan berbagai sektor pertanian di indonesia, diperlukannya pengembangan pendukung wisata edukasi mengenai pertanian tersebut, kegiatan wisata edukasi berbasis pertanian ini merupakan kegiatan dimana potensi areal pertanian dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditunjang dengan fungsi pendukung lain seperti kegiatan produksi, edukasi dan pariwisata didalamnya. hal tersebut bertujuan selain meningkatkan produktivitas suatu daerah, juga dapat menaikkan kualitas kesejahteraan masyarakat yang ada disekitarnya. Metode yang digunakan pada penulisan jurnal ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif dan kualitatif, sehingga dapat menghasilkan data data deskriptif berupa rencana penerapan tema hubungan alam dan manusia pada rancangan kawasan wisata edukasi pertanian dengan menjadi suatu ikonik dan menjadi sarana potensial bagi masayarakat sekitar. Kawasan wisata edukasi pertanian ini merupakan tempat dimana sektor pertanian sebagai pondasi utama yang kemudian didukung oleh sarana produksi, edukasi dan sarana pariwisata didalamnya. Dengan menerapkan rencana pendekatan Arsitektur Biofilik. Rencana implementasi Arsitektur Biofilik pada kawasan ini nantinya diwujudkannya melalui orientasi pada bangunan dan mengkoneksikan antar ruang dalam dan area lingkungan sekitar, dengan berbagai aspek, baik secara visual maupun non visual yang diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dari berbagai aspek penggunan juga masyarakat yang akan dilibatkan nantinya. Kata Kunci: Wisata Pertanian, Arsitektur Biofilik, Pertanian, Potensi Alam, Eduwisata ABSTRACT The Natural potential and local agricultural potential are potential fields that must be developed. In the midst of the intensive development of various agricultural sectors in Indonesia, it is necessary to develop supporting educational tourism regarding agriculture. This agricultural-based educational tourism activity is an activity where the potential of agricultural areas is utilized to the maximum extent possible and is supported by other supporting functions such as production, education and tourism activities within it. This aims to not only increase the productivity of an area, but also to improve the quality of life of the people around it. The qualitative descriptive method was chosen in this writing with the hope of producing descriptive data in the form of a plan to implement a nature-based theme in the design of an agricultural educational tourism area by becoming iconic and a potential facility for the surrounding community. This agricultural educational tourism area is a place where the agricultural sector is the main foundation which is then supported by production facilities, education and tourism facilities within it. By implementing a Biophilic Architecture approach plan. The plan to implement Biophilic Architecture in this area will be realized through building orientation and connecting the interior space and the surrounding environment, with various aspects, both visual and non-visual, which are expected to have a positive impact on various aspects of use as well as the community who will be involved later. Keywords: Agricultural Tourism, Biophilic Architecture, Agriculture, Natural
FILSAFAT PENDIDIKAN HUMANISTIK SEBAGAI DASAR ETIKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DI ERA KECERDASAN BUATAN Syahputri, Rinny; Idris, Iskandar; Ramadhan, Alfi; Yuslaili, Yuslaili
EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/edutech.v5i4.7852

Abstract

The development of digital technology, particularly Artificial Intelligence (AI), has fundamentally transformed the landscape of education. Learning processes are no longer limited to direct interaction between teachers and students but now involve digital systems capable of personalizing materials, evaluating learning outcomes, and providing automated feedback. Although these advancements bring positive impacts in terms of efficiency and accessibility, there is growing concern that education is gradually losing its human dimension. Teachers risk being replaced by algorithms, and students may be reduced to mere data objects within machine-based learning systems. In this context, the philosophy of education plays a crucial role as the value foundation and normative direction of all educational practices. Philosophy functions not only as theoretical reflection but also as an ethical and teleological foundation that provides meaningful ultimate goals for every form of educational innovation. Among the various schools of thought, humanistic educational philosophy is the most relevant to these challenges, emphasizing the importance of freedom in learning, self-actualization, and respect for human dignity. From a humanistic perspective, education is a process of humanization the effort to nurture and develop the full potential of human beings rather than a mere transfer of knowledge. Therefore, the development of educational technology should not replace the human role but instead strengthen the essence of humanity in both learners and educators. ABSTRAKPerkembangan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), telah mengubah wajah pendidikan secara fundamental. Proses pembelajaran kini tidak lagi terbatas pada interaksi langsung antara guru dan peserta didik, tetapi melibatkan sistem digital yang mampu mempersonalisasi materi, mengevaluasi hasil belajar, bahkan memberikan umpan balik otomatis. Meskipun kemajuan ini membawa dampak positif dalam hal efisiensi dan aksesibilitas, muncul kekhawatiran bahwa pendidikan semakin kehilangan dimensi kemanusiaannya. Guru berpotensi tergantikan oleh algoritma, dan peserta didik dapat direduksi menjadi sekadar objek data dalam sistem pembelajaran berbasis mesin. Dalam konteks inilah filsafat pendidikan berperan penting sebagai dasar nilai dan arah normatif bagi seluruh praktik pendidikan. Filsafat tidak hanya berfungsi sebagai refleksi teoretis, tetapi juga sebagai landasan etis dan teleologis memberikan tujuan akhir yang bermakna bagi setiap bentuk inovasi pendidikan. Salah satu aliran filsafat yang paling relevan dengan tantangan ini adalah filsafat pendidikan humanistik menekankan pentingnya kebebasan belajar, aktualisasi diri, dan penghargaan terhadap martabat manusia. Dalam pandangan humanisme, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi), bukan sekadar transfer pengetahuan. Oleh karena itu, pengembangan teknologi pembelajaran seharusnya tidak menggantikan peran manusia, melainkan memperkuat potensi kemanusiaan baik dari sisi peserta didik maupun pendidik.