<![CDATA[This research aims to analyze public communication strategies in socializing social assistance in the Family Hope Program. This research is a qualitative descriptive research with data collection methods using interviews and documentation. Data analysis was carried out using descriptive analysis. The results of this research found that the public communication strategy carried out in the first stage was carried out with an assessment of potential beneficiaries by looking at a set of data from each village that had submitted an application. At this stage the planning element had entered from the provision of human resources based on companions, coordinators from sub-district, district to regional levels. Both implementations of socialization use communication strategies of counseling and mentoring by utilizing facilitators and module-based learning media. Third, the reporting stage, at this stage the communication that is formed is one-way communication by utilizing information technology, that each companion has an account that can be accessed to carry out daily, weekly to monthly reporting. The results of this research also found that the obstacles felt by the administrators of the Family Hope Program in disseminating social assistance were that there were frequent technical disruptions in the communication process, apart from that there was a culture of disseminating information in stages which resulted in the dissemination of information and solving problems in the field being quite hampered and slow. Based on these results, it can be seen that the communication strategy carried out by the Family Hope Program Manager in disseminating social assistance uses the five-step communication strategy model from Hafied Cangara and also changes in attitudes from Heath and Littlejohn. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi publik dalam mensosialisasikan bantuan sosial pada Program Keluarga Harapan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa startegi komunikasi public yang dilakukan adalah tahap pertama dilakukan dengan assesment calon penerima manfaat dengan melihat sekumpulan data dari masing-masing desa yang telah melakukan pengajuan, pada tahap ini telah memasuki unsur perencanaan dari mulai penyediaan sumber daya manusia berbasis pendamping, koordinator dari tingkat kecamatan, kabupaten hingga regional. Kedua pelaksanaan sosialisasi menggunakan strategi komunikasi penyuluhan dan pendampingan dengan memanfaatkan fasilitator dan media belajar berbasis modul. Ketiga, tahap pelaporan, pada tahap ini komunikasi yang terbentuk adalah komunikasi satu arah dengan memanfaatkan teknologi informasi, bahwa masing-masing pendamping telah memiliki akun yang dapat menjadi akses untuk melakukan pelaporan harian, mingguan hingga bulanan. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa kendala yang dirasakan oleh pengelola Program Keluarga Harapan dalam mensosialisasikan bantuan sosial adalah sering terjadi gangguan teknik dalam proses komunikasi, selain itu muncul budaya penyebaran informasi secara berjenjang yang mengakibatkan penyebaran infromasi serta penyelesaian masalah dilapangan cukup terhambat dan lambat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pengelola Program Keluarga Harapan dalam mensosialisasikan bantuan sosial dengan menggunakan model strategi komunikasi lima langkah dari Hafied Cangara dan juga perubahan sikap dari Heath dan Littlejohn.]]>
