Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Ifdil perceptual light technique untuk mengurangi social anxiety siswa obesitas Arrahman, Iqbal; Ifdil, Ifdil; Karneli, Yeni; Fadli, Rima Pratiwi; Khairati, Annisaislami
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 12, No 2 (2024): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1118800

Abstract

Obesitas pada remaja sering dikaitkan dengan permasalah psikologis, seperti stres, anxiety, depresi bahkan trauma dan PTSD. Obesitas dapat menjadi salah satu faktor yang beresiko bagi perkembangan social anxiety siswa. Social anxiety merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan yang bersifat khusus. Pada gangguan ini penderitanya akan merasakan kekhawatiran yang berlebihan ketika berada di sekitar orang banyak. Beberapa gejala fisik yang dapat diamati adalah munculnya keringat dan gemetar saat berinteraksi dengan orang banyak. Sehingga siswa dengan gangguan ini cenderung untuk menghindari pertemuan dan kegiatan yang melibatkan orang lain. Oleh karena itu penting bagi siswa yang mengalami obesitas untuk mendapatkan bantuan psikologis yang sesuai. Salah satu bantuan yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan teknik Ifdil Perceptual Light Technique (IPLT). Teknik IPLT merupakan sebuah alternatif pendekatan brief untuk mereduksi berbagai macam permasalahan psikologis, salah satunya kecemasan. Intervensi menggunakan IPLT dilakukan melalui modifikasi sensorik dan persepsi individu melalui spektrum cahaya. IPLT menggunakan kombinasi teknologi, bahasa pemrograman, dan beberapa pendekatan sebelumnya, yang bertujuan untuk mengurangi stes, kecemasan, trauma, fobia dan gangguan psikologis lainnya dalam waktu yang relatif singkat yaitu kurang dari sepuluh menit Penelitian ini bertujuan untuk menguji IPLT dalam mengurangi social anxiety siswa obesitas. Penelitian  ini  menggunakan  desain  subjek  tunggal  terhadap  satu subjek yang mengalami soial anxiety.Desain penelitian menggunakan desain A-B single subject penelitian. Instrumen yang digunakan  adalah  observasi, wawancara, teknik  scaling  dan menggunakan instrumen social anxiety. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat social anxiety tinggi sebelum intervensi. Namun setelah diberikan intervensi melalui IPLT tingkat social anxiety menurun. Hasilnya menunjukkan bahwa IPLT efektif untuk mengurangi social anxiety pada siswa obesitas.
Efektivitas Ifdil perceptual light technique untuk mengurangi social anxiety siswa obesitas Arrahman, Iqbal; Ifdil, Ifdil; Karneli, Yeni; Fadli, Rima Pratiwi; Khairati, Annisaislami
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol. 12 No. 2 (2024): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/1118800

Abstract

Obesitas pada remaja sering dikaitkan dengan permasalah psikologis, seperti stres, anxiety, depresi bahkan trauma dan PTSD. Obesitas dapat menjadi salah satu faktor yang beresiko bagi perkembangan social anxiety siswa. Social anxiety merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan yang bersifat khusus. Pada gangguan ini penderitanya akan merasakan kekhawatiran yang berlebihan ketika berada di sekitar orang banyak. Beberapa gejala fisik yang dapat diamati adalah munculnya keringat dan gemetar saat berinteraksi dengan orang banyak. Sehingga siswa dengan gangguan ini cenderung untuk menghindari pertemuan dan kegiatan yang melibatkan orang lain. Oleh karena itu penting bagi siswa yang mengalami obesitas untuk mendapatkan bantuan psikologis yang sesuai. Salah satu bantuan yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan teknik Ifdil Perceptual Light Technique (IPLT). Teknik IPLT merupakan sebuah alternatif pendekatan brief untuk mereduksi berbagai macam permasalahan psikologis, salah satunya kecemasan. Intervensi menggunakan IPLT dilakukan melalui modifikasi sensorik dan persepsi individu melalui spektrum cahaya. IPLT menggunakan kombinasi teknologi, bahasa pemrograman, dan beberapa pendekatan sebelumnya, yang bertujuan untuk mengurangi stes, kecemasan, trauma, fobia dan gangguan psikologis lainnya dalam waktu yang relatif singkat yaitu kurang dari sepuluh menit Penelitian ini bertujuan untuk menguji IPLT dalam mengurangi social anxiety siswa obesitas. Penelitian  ini  menggunakan  desain  subjek  tunggal  terhadap  satu subjek yang mengalami soial anxiety.Desain penelitian menggunakan desain A-B single subject penelitian. Instrumen yang digunakan  adalah  observasi, wawancara, teknik  scaling  dan menggunakan instrumen social anxiety. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat social anxiety tinggi sebelum intervensi. Namun setelah diberikan intervensi melalui IPLT tingkat social anxiety menurun. Hasilnya menunjukkan bahwa IPLT efektif untuk mengurangi social anxiety pada siswa obesitas.
PRE-MARRIAGE AND YOUNG MARRIAGE COUNSELING IN KERINCI Arrahman, Iqbal; Firman, Firman; Mohamed Sidik, Mohd Suhadi
Consilium: Education and Counseling Journal Vol 4 No 1 (2024): Edisi Maret
Publisher : Biro 3 Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Abduracman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/consilium.v4i1.3983

Abstract

Nowadays, Allah SWT has mandated marriage as sunnatullah. According to Maqashid sharia, marriage has a very noble purpose, namely caring for or raising children. Early marriage or early marriage is still a controversial issue that is often discussed by many people, but this goal can be achieved if its implementation is in line with the guidelines set by Allah SWT as the Lord who creates and makes rules so that humanity remains of noble character. . There are those who consider this beneficial because, in some cases, religiously it can prevent the younger generation from committing adultery. The economy is a factor in another explanation. In an effort to give their daughters a better life after marriage, some parents decide to marry off their young daughters to adult men who have steady jobs. in Kerinci Regency. The prospective wife is between 14 and 16 years old, and the prospective husband is between 16 and 20 years old. The person is still considered a teenager at that age. Children are still not emotionally stable during adolescence, so they easily make quick decisions. Young marriages between teenagers who have not completed their developmental tasks can cause conflict because the newlyweds are not ready to assume responsibility and carry out their roles as husband and wife. Teenagers who are thinking about getting married should receive premarital counseling from the Sangha. Premarital counseling is the quick delivery of information, understanding and practical skills related to domestic life to prospective husbands and wives. Therefore, premarital counseling refers to information or education provided regarding the various nuances of marriage before the implementation of the marriage contract. A literature review regarding premarital counseling and young marriages in Kerinci was used to implement this research design.