Rendi Zulni Ekaputri
Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROFIL KEBUTUHAN PERKULIAHAN MITIGASI BENCANA MAHASISWA CALON GURU Rendi Zulni Ekaputri; Topik Hidayat; Hertien Koosbandiah Surtikanti; Wahyu Surakusumah
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.8.1.134-140

Abstract

Sekolah memiliki peran penting dalam mengubah perilaku siswa, terutama melalui integrasi materi kebencanaan dalam kurikulum IPA. Calon guru IPA berperan dalam membentuk karakter peduli lingkungan. Peningkatan literasi lingkungan berkontribusi pada perubahan perilaku proekologis dan mendukung pembangunan lingkungan berkelanjutan. Kajian ini mengacu pada kurikulum Program Studi Pendidikan IPA dengan tujuan mendeskripsikan profil kebutuhan perkuliahan terkait mitigasi bencana untuk pengembangan program lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metode field study dengan tiga pendekatan utama: pengumpulan data melalui dokumen, interaksi dengan narasumber, dan observasi di lokasi penelitian di Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 dan S2. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah instrumen non-tes, melibatkan analisis dokumen kurikulum, RPS mata kuliah Mitigasi Bencana, dan angket literasi lingkungan. Hasil analisis kurikulum dan RPS menunjukkan evaluasi yang baik pada identitas program studi, visi, misi, tujuan, dan strategi kurikulum. Meskipun tracer study alumni masih perlu ditingkatkan, keterkaitan antara capaian pembelajaran dengan kompetensi lulusan serta interaksi antara mahasiswa dan dosen dinilai baik. Wawancara dengan dosen mengungkapkan bahwa tujuan perkuliahan mitigasi bencana adalah menciptakan kesadaran akan bencana, dengan fokus pada prekursor kebencanaan dan kebiasaan masyarakat saat bencana terjadi. Integrasi kearifan lokal dalam menghadapi bencana masih terbatas, dan buku ajar atau modul yang menggabungkan kebencanaan dengan kearifan lokal masih kurang. Literasi lingkungan mencakup aspek sikap, kesadaran akan kelestarian lingkungan, dan perencanaan tindakan terhadap lingkungan, semuanya menunjukkan hasil yang baik dengan persentase di atas 60%.