Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penjelasan Ringkas Seluk Beluk Konsumsi Ubi Jalar di Kelurahan Tenggilis Surabaya Ni Made Ayu Gea Niquita; Fadilla Lutvi Aryanti; Ni Kadek Evita Vara Rosieana; Olivia Rahayu Ramadhani; Athaya Azalia Yasirah; Syeira Rigita Noptavia; Maverick Nathanael Adirangga; Ahnaf Farel Al Raihaan; Muhammad Collin; Marcela Anindita; Amirotul Khifana; Ahista Saskirana Putri; Putu Oky Ari Tania
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Peran ibu sebagai sumber pengetahuan dan penggerak kesehatan keluarga perlu menjadi prioritas. Pertumbuhan  dan perkembangan anak berawal dari kecukupan gizi di rumah. Gizi yang ideal berkaitan dengan perkembangan kecerdasan, kesehatan, keterampilan dan mendukung pertumbuhan anak secara normal sesuai usianya. Gerakan pola makan sehat yaitu ‘real food’ dalam hal ini adalah konsumsi ubi, banyak digaungkan beberapa tahun belakangan. ‘Real food’ atau makanan yang mengalami proses minimal sangat baik untuk kesehatan pencernaan khususnya usus. Usus yang bermasalah akan berdampak ke berbagai masalah seperti kecemasan, obesitas, bahkan berisiko terhadap terjadinya kanker usus. Semua faktor yang mendukung kesehatan di atas, diperankan oleh ibu sebagai ujung tombak di lingkungan keluarga. Tujuan: untuk mensosialisasikan dan memberikan wawasan mengenai kesehatan pencernaan yaitu konsumsi ubi jalar di wilayah kerja Kelurahan Kendangsari, Surabaya. Metode: kegiatan pengabdian ini akan memberikan edukasi kepada para ibu-ibu dan kader puskesmas sebanyak 50 orang, dan monitoring efektivitas edukasi dengan 10 soal pre dan post test. Hasil: 50 peserta yang diundang, hadir 49 orang yang semuanya mengisi pre dan post tes. Rata-rata nilai pre test adalah 68,18 sedangkan nilai post test adalah 79,79 dari total skor 100. Hasil uji statistik dengan paired T test didapatkan nilai 0,001 yang berarti ada perbedaan skor pre dan post test. Kesimpulan: Sosialisasi mengenai konsumsi ubi jalar berlangsung dengan efektif.