Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pembinaan Masyarakat Putus Sekolah melalui Kegiatan Pembelajaran Terintegrasi Life Skill pada Program Kejar Paket B Asmas, Muhammad Athar; Achmad, Ilmar Andi
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 4 No 2 (2020): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v4i2.43675

Abstract

Penelitian ini mengkaji Penyelenggaraan Pembelajaran Program Kesetaraan Paket C di SKB Bulukumba. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penyelenggaraan Program Kesetaraan Paket C Terkhusus pada Proses Pembelajaran Paket C Di SKB Bulukumba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penyelenggaraan Program Kesetaraan Paket C terkhusus pada proses pembelajaran Paket C Di SKB Bulukumba. Sumber data dalam penelitian ini meliputi 4 orang tutor di SKB Bulukumba. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini bertempat di SKB Bulukumba . Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian yaitu Keterlibatan pendidik/tutor, di SKB Bulukumba sebelum memulai pembelajaran tutor melakukan persiapan dengan baik seperti Silabus dan RPP, menyiapkan bahan ajar, menggunakan metode dan pendekatan yang memudahkan warga belajar dalam memahami materi yang disampaikan. Keterlibatan warga belajar, Pelaksanaan pembelajaran warga belajar menyiapkan alat tulis yang digunakan untuk mencatat materi yang disampaikan oleh tutor. Dalam penyelenggaraan program kesetaraan di SKB Bulukumba terlihat antusias warga belajar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kurikulum, di SKB Bulukumba dalam pelaksanaan program kesetaraan paket C terdapat mata pelajaran, jadwal dan ruangan belajar. Mata pelajaran yang diajarkan kepada warga belajar seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan PKN. Jadwal ditentukan oleh warga belajar dan tutor sedangkan ruangan belajar disiapkan oleh pengelola SKB.
Pembinaan Masyarakat Putus Sekolah melalui Kegiatan Pembelajaran Terintegrasi Life Skill pada Program Kejar Paket B Asmas, Muhammad Athar; Achmad, Ilmar Andi
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Vol 4 No 2 (2020): Journal of Nonformal Education and Community Empowerment
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v4i2.43675

Abstract

Penelitian ini mengkaji Penyelenggaraan Pembelajaran Program Kesetaraan Paket C di SKB Bulukumba. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penyelenggaraan Program Kesetaraan Paket C Terkhusus pada Proses Pembelajaran Paket C Di SKB Bulukumba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penyelenggaraan Program Kesetaraan Paket C terkhusus pada proses pembelajaran Paket C Di SKB Bulukumba. Sumber data dalam penelitian ini meliputi 4 orang tutor di SKB Bulukumba. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini bertempat di SKB Bulukumba . Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian yaitu Keterlibatan pendidik/tutor, di SKB Bulukumba sebelum memulai pembelajaran tutor melakukan persiapan dengan baik seperti Silabus dan RPP, menyiapkan bahan ajar, menggunakan metode dan pendekatan yang memudahkan warga belajar dalam memahami materi yang disampaikan. Keterlibatan warga belajar, Pelaksanaan pembelajaran warga belajar menyiapkan alat tulis yang digunakan untuk mencatat materi yang disampaikan oleh tutor. Dalam penyelenggaraan program kesetaraan di SKB Bulukumba terlihat antusias warga belajar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kurikulum, di SKB Bulukumba dalam pelaksanaan program kesetaraan paket C terdapat mata pelajaran, jadwal dan ruangan belajar. Mata pelajaran yang diajarkan kepada warga belajar seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan PKN. Jadwal ditentukan oleh warga belajar dan tutor sedangkan ruangan belajar disiapkan oleh pengelola SKB.
Pembinaan Masyarakat Putus Sekolah melalui Kegiatan Pembelajaran Terintegrasi Life Skill pada Program Kejar Paket B Asmas, Muhammad Athar; Achmad, Ilmar Andi
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Volume 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pls.v4i2.43675

Abstract

Penelitian ini mengkaji Penyelenggaraan Pembelajaran Program Kesetaraan Paket C di SKB Bulukumba. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penyelenggaraan Program Kesetaraan Paket C Terkhusus pada Proses Pembelajaran Paket C Di SKB Bulukumba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penyelenggaraan Program Kesetaraan Paket C terkhusus pada proses pembelajaran Paket C Di SKB Bulukumba. Sumber data dalam penelitian ini meliputi 4 orang tutor di SKB Bulukumba. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini bertempat di SKB Bulukumba . Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian yaitu Keterlibatan pendidik/tutor, di SKB Bulukumba sebelum memulai pembelajaran tutor melakukan persiapan dengan baik seperti Silabus dan RPP, menyiapkan bahan ajar, menggunakan metode dan pendekatan yang memudahkan warga belajar dalam memahami materi yang disampaikan. Keterlibatan warga belajar, Pelaksanaan pembelajaran warga belajar menyiapkan alat tulis yang digunakan untuk mencatat materi yang disampaikan oleh tutor. Dalam penyelenggaraan program kesetaraan di SKB Bulukumba terlihat antusias warga belajar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kurikulum, di SKB Bulukumba dalam pelaksanaan program kesetaraan paket C terdapat mata pelajaran, jadwal dan ruangan belajar. Mata pelajaran yang diajarkan kepada warga belajar seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, dan PKN. Jadwal ditentukan oleh warga belajar dan tutor sedangkan ruangan belajar disiapkan oleh pengelola SKB.
Fenomena Buta Aksara Masyarakat Suku Kajang di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan Muhammad Athar Asmas
Jurnal AKRAB Vol. 5 No. 3 (2014): September 2014
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v5i3.100

Abstract

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat. Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, maka disusun buku petunjuk teknis sebagai acuan untuk mengajukan pelaksanaan program Pendidikan Masyarakat melalui APBN 2012.
POLA PENYELENGGARAAN KEAKSARAAN DASAR SEBAGAI PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL (Studi Kasus di SKB Bulukumba): (Studi Kasus di SKB Bulukumba) Ilmar Andi Achmad; Muhammad Athar Asmas
Jurnal AKRAB Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Akrab
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v10i2.291

Abstract

A number of people in big cities today have tended to have different educational institutions were seen as more feasible and more appropriate for their children to attend school, educational institutions are called LCS. Bulukumba as one tourist city in Indonesia already has a community organizer for such an educational institution. Studio Learning Activities (SKB) which is located in Bulukumba shaft is one of the organizing institutions Basic Literacy (KD), which is well known and is a best practice to the institutions. Therefore these institutions should be reviewed and problems that need to be raised is how the home school operations carried out in the institution. This study aims to gain an overview of (1) the pattern of implementation SKB, especially with respect to curriculum, workforce, students, infrastructure, financing, institutional, and partnerships, and (2) the pattern of Education held in "SKB" Bulukumba, especially with respect to strategies implemented in the learning process they call with the term: comunity visit, home visit, and distance learning. To achieve the above objectives, the research was conducted with a qualitative approach with case study design. Information collected by (1) interview, (2) documentation, and (3) observation. Determination of resources starting from key informants and informant continued with another snowball. Data were analyzed with (1) data reduction, (2) the presentation of the data, and (3) a conclusion, and triangguluasi. The results of this study indicate that the pattern of implementation and learning patterns SKB Bulukumba very unique. The uniqueness can be seen from the curriculum applied a reference of learning for each student according to their learning needs. Characteristics of diverse learners shows that the educational services provided be multy multy grade and subject. The existence of the Internet is the primary requirement for continuity of the learning process. Competencies that must be mastered by the tutor as PP 19 In 2005 an absolute requirement that must be mastered by tutors who are responsible for assisting the process of learning. To improve the quality of service, network with other home school community is always woven by SKB Bulukumba. applied learning pattern by the Dolan School of three patterns, From these results, the suggestions put forward include (1) Have focused on the application of the concept of the approach leaders / stakeholders in the LCS, because the learning process is still focused on the learner. New parents just learning through asking and direct observation in the field. They have not yet fully used as a subject of study. Supposedly with the concept that the LCS is a home school, families of learners that should also be the subject of study, to be able to help learners outside of SKB, and (2) to support the orderly administration in organizing learning activities, where educators are indispensable.
POLA PENYELENGGARAAN KEAKSARAAN DASAR SEBAGAI PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL (Studi Kasus di SKB Bulukumba): (Studi Kasus di SKB Bulukumba) Ilmar Andi Achmad; Muhammad Athar Asmas
Jurnal AKRAB Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Akrab
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v10i2.291

Abstract

A number of people in big cities today have tended to have different educational institutions were seen as more feasible and more appropriate for their children to attend school, educational institutions are called LCS. Bulukumba as one tourist city in Indonesia already has a community organizer for such an educational institution. Studio Learning Activities (SKB) which is located in Bulukumba shaft is one of the organizing institutions Basic Literacy (KD), which is well known and is a best practice to the institutions. Therefore these institutions should be reviewed and problems that need to be raised is how the home school operations carried out in the institution. This study aims to gain an overview of (1) the pattern of implementation SKB, especially with respect to curriculum, workforce, students, infrastructure, financing, institutional, and partnerships, and (2) the pattern of Education held in "SKB" Bulukumba, especially with respect to strategies implemented in the learning process they call with the term: comunity visit, home visit, and distance learning. To achieve the above objectives, the research was conducted with a qualitative approach with case study design. Information collected by (1) interview, (2) documentation, and (3) observation. Determination of resources starting from key informants and informant continued with another snowball. Data were analyzed with (1) data reduction, (2) the presentation of the data, and (3) a conclusion, and triangguluasi. The results of this study indicate that the pattern of implementation and learning patterns SKB Bulukumba very unique. The uniqueness can be seen from the curriculum applied a reference of learning for each student according to their learning needs. Characteristics of diverse learners shows that the educational services provided be multy multy grade and subject. The existence of the Internet is the primary requirement for continuity of the learning process. Competencies that must be mastered by the tutor as PP 19 In 2005 an absolute requirement that must be mastered by tutors who are responsible for assisting the process of learning. To improve the quality of service, network with other home school community is always woven by SKB Bulukumba. applied learning pattern by the Dolan School of three patterns, From these results, the suggestions put forward include (1) Have focused on the application of the concept of the approach leaders / stakeholders in the LCS, because the learning process is still focused on the learner. New parents just learning through asking and direct observation in the field. They have not yet fully used as a subject of study. Supposedly with the concept that the LCS is a home school, families of learners that should also be the subject of study, to be able to help learners outside of SKB, and (2) to support the orderly administration in organizing learning activities, where educators are indispensable.
Model Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar Melalui Pelibatan Tokoh Agama Ilmar Andi Achmad; Muhammad Athar Asmas; Yusril Arib
Lifelong Education Journal Vol 2 No 1 (2022): April
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.249 KB) | DOI: 10.180685/lej.v2i1.43

Abstract

The product development model for literacy education will be used by tutors who are religious leaders to students to reduce illiteracy in West Sulawesi, especially Mamasa Regency based on the Education and Culture Statistics Data Center (2018), West Sulawesi Province is included as six provinces with the highest percentage of illiterates or in the red zone. Illiteracy at the age of 15-59 years in West Sulawesi Province, which reached 36,124 people or 4.360%. While the highest regency, namely Majene Regency, amounted to 9.30%. Followed by the second highest Pasangkayu Regency, 7.43%, and the third highest Mamasa Regency, 6.37%. While the lowest regency, namely Polman Regency, 1.57%, the second lowest Mamuju Regency, 2.68%, and the third lowest Central Mamuju Regency, for this model it is very important to use. The development of this model contains the results of the implementation of research and model development, starting from the preliminary study activities, validation of the conceptual model by experts, experts and practitioners and the results of the trial of the conceptual model and the results of the trial of the operational model. The implementation of basic literacy programs in Mamasa Regency is not much different from other regions, where most of the programs are implemented by PKBM and SKB with funding sources using BOP from the Directorate of Literacy and Equality Education Development (Dit. Bindiktara). While financial support for the implementation of basic literacy programs from local governments (APBD) is very rare. Based on Education Basic Data (2019) the number of PKBM in Mamasa Regency reached 30 units and 1 SKB. A number of these institutions should be able to reduce the high illiteracy rate, because one of the main programs is basic literacy. In addition, BOP assistance was provided from the government, but the implementation of the basic literacy program has not yet achieved the expected results. Keywords: KD Model, Religious Figure.
Pemberdayaan UMKM: Strategi Pemerintah Desa Bonto-Bontoa dalam Menyiasati Dampak Covid-19 di Kabupaten Bantaeng Andi Hasdiansyah; Muhammad Athar Asmas; Muhammad Adil Arnady
Journal of Education Sciences: Fondation & Application Vol 2 No 1 (2023): Maret
Publisher : Pendidikan Nonformal Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.947 KB) | DOI: 10.161985/jesfa.v2i1.46

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya untuk menemukan strategi pemerintah desa dalam menghadapi covid-19, terutama bagi UMKM. Tujuan penelitian ini untuk menemukan strategi yang dilakukan oleh pemerintah Desa Bonto-Bontoa dalam menyiasati dampak covid-19 terhadap pelaku UMKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian berjumlah 6 orang. Seluruh data penelitian dikaji dan dianalisis untuk menemukan makna dari apa yang dikatakan oleh informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat pelaku UMKM di Desa Bonto-bontoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng adalah melakukan kegiatan pendampingan dan pembuatan Surat Keterangan Usaha (SKU). Strategi pemberdayaan yang digunakan pemerintah desa untuk peserta UMKM ini membuktikan keberhasilan beberapa pelaku UMKM terutama kemudahan mengelola usaha dan keterampilan pemasaran yang memadai.
Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Melalui Program Peremajaan Tanaman Jahe Merah Muhammad Athar Asmas; Muliadi
Journal of Education Sciences: Fondation & Application Vol 2 No 2 (2023): November
Publisher : Pendidikan Nonformal Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.161985/jesfa.v2i2.69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan petani melalui program peremajaan tanaman jahe merah di desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, subjek yang diambil yaitu sebanyak 3 orang (1 orang ketua kelompok tani dan 2 orang petani jahe merah). Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pemberdayaan kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan petani jahe merah di desa Benteng Malewang yaitu melalui program peremajaan tanaman jahe merah, karena tanaman jahe merah di desa Benteng Malewang seringkali didapati rusak yang membuat produktivitasnya menjadi rendah. Program ini dilaksanakan oleh kelompok tani desa Benteng Malewang dan oleh pemerintah dalam penyediaan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) untuk memberikan penyuluhan dan praktik dengan memberi fasilitas serta ilmu mengenai peremajaan tanaman jahe merah yang tentunya berpengaruh pada peningkatan produktivitas tanaman jahe merah, serta pemerintah memberi bantuan berupa bibit, pupuk subsidi, dan racun hama kepada petani jahe merah di desa Benteng Malewang yang berpengaruh pada penghematan biaya produksi jahe merah. Dengan meningkatnya produktivitas tanaman jahe merah dan adanya penghematan biaya produksi, dapat disimpulkan bahwa hal tersebut mampu meningkatkan pendapatan petani. Selanjutnya kelompok tani dapat dikatakan berdaya dalam meningkatkan pendapatan petani melalui peremajaan tanaman jahe merah.
Minat Baca Masyarakat saat Pandemi Covid-19 di Taman Baca Masyarakat MIZAN Achmad, Ilmar Andi; Asmas, Muhammad Athar
Journal of Nonformal Education and Community Empowerment Volume 5, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jnece.v5i2.51725

Abstract

This research is a quantitative descriptive, where the problem in this writing is How is the Use of the Mizan Community Reading Park as a source of learning in increasing thecommunity's interest in reading in the Mannuruki urban village of Makassar ?. Thepurpose of writing is to describe the use of community reading parks as a source oflearning in increasing public interest in reading. The approach used in this paper isquantitative with quantitative descriptive research type, the population in this study is allvisitors to the Mizan community reading park as many as 480 people, the sample istaken ten percent of the existing population of 48 people, data collection techniques usingquestionnaire and technique techniques documentation, and data managementtechniques using descriptive this shows that many people who use the Mizan CommunityReading Park in the midst of a global pandemic that hit Indonesia.