Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengolahan Data Citra Satelit untuk Mengidentifi kasi Potensi Jebakan dalam Kegiatan Eksplorasi Migas Indah Crystiana Crystiana; Tri Muji Susantoro; Nurus Firdaus
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 49 No. 1 (2015): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan teknologi penginderaan jauh saat ini mulai dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi pemetaan.Proses ekstraksi informasi pada data penginderaan jauh dapat didasarkan pada pengamatan visual, nilaispektral, serta berdasar obyek. Evaluasi terhadap pemrosesan citra dilakukan untuk mendapatkan citrayang mudah untuk diinterpretasi secara visual. Interpretasi dilakukan untuk mengidentifi kasi potensiarea jebakan migas. Hal ini dilakukan dengan pemetaan perbedaan tinggian topografi di daerah landai.Metode pengolahan citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah penajaman kontras, fusi, dan analisiskomponen utama (PCA). Identifi kasi potensi jebakan migas melalui pemetaan tinggian dilakukan dengankombinasi dari perbedaan topografi , pola pengaliran, pola kelurusan, pemetaan penggunaan lahan danpola perlapisan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan topografi , pola pengaliran, pola kelurusan danpola perlapisan dapat dikenali dengan baik dengan pengolahan data citra satelit dengan metode penajamankontras. Pemetaan penggunaan lahan tampak dengan sangat jelas dengan metode fusi dengan melaluipansharpening obyek. Sedangkan obyek-obyek yang berupa lahan terbuka atau lahan kering tampakterlihat sangat jelas pada proses pengolahan PCA. Hal ini ditunjukkan dengan warna cyan keputihan danrona sangat cerah. Pada kombinasi dengan Shuttle Radar Topographic Mission (SRTM) di daerah landaikurang memberikan efek yang berarti dalam menonjolkan obyek ataupun topografi nya. Validasi dilakukanmenggunakan data permukaan (Differential GPS) dan menggunakan data bawah permukaan (seismik,sumur, dan lapangan migas). Hasilnya menunjukkan bahwa potensi jebakan migas dapat dikenali melaluiperbedaan tinggian topografi . Hasil validasi dengan data lapangan menunjukkan sekitar 44% berada padastruktur yang sudah terbukti menghasilkan hidrokarbon.
Identifi kasi Potensi Migas Melalui Citra Satelit dengan Pendekatan Anomali Topografi (Studi Kasus Daerah Indramayu dan Sekitarnya) Indah Crystiana Crystiana; Tri Muji Susantoro; Taufan Junaedi
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 48 No. 2 (2014): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji karakteristik khusus topografi pada citra satelit yang dapatmencerminkan daerah potensi penghasil minyak dan gas bumi. Pendekatan yang digunakan adalah anomalitopografi . Dengan menggunakan citra penginderaan jauh, yaitu Citra Satelit Landsat TM yang direkampada Bulan Juni Tahun 1976. Pada citra penginderaan jauh karakter khusus topografi dapat diamati baikdari bentuk tinggian atau antiklinal, pola aliran sungai, serta kemiringan dan bayangan yang tampak padadata citra. Lokasi penelitian di Indramayu pada Cekungan Jawa Barat Utara yang merupakan daerah yangsudah terbukti (proven) adanya migas. Penentuan daerah potensi migas didasarkan pada asumsi 3 (tiga)parameter utama yaitu struktur, reservoir, dan migrasi. Parameter struktur didasarkan pada hasil identifi kasidan intepretasi citra satelit yang menghasilkan Remote sensing Potential Area (RPA). Parameter reservoirterdiri atas keberadaan sumur dan lapangan migas. Parameter migrasi didasarkan pada adanya sesar dankitchen area. Pembobotan dilakukan untuk menentukan kelas RPA, yaitu sangat potensial, potensial dankurang potensial. Hasil interpretasi diperoleh 84 RPA. Hasil validasi menggunakan data bawah permukaanmembuktikan bahwa dari 84 area potensi (RPA) yang diidentifi kasi dengan menggunakan data citraterdapat 37 RPA atau sekitar 44% berada pada struktur yang sudah terbukti menghasilkan hidrokarbon.Hasil pembobotan dari 84 RPA memperlihatkan 22 RPA dalam kategori sangat potensi, 38 RPA dalamkategori potensi, dan 24 RPA dalam kategori kurang potensi.