Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Aditif Antioksidan dan Tekanan Ekstrim terhadap Ketahanan Oksidasi dan Ketahanan Beban Minyak Jarak Terdehidrasi E. Suhardono; Roza Adriany
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 42 No. 2 (2008): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kualitas minyak jarak sebagai bahan dasar rolling oil pernah dilakukan melalui proses dehidrasi parsial, baik dengan katalis atapulgit maupun zeolit. Dengan proses ini akan terbentuk ikatan rangkap baru, akibatnya indeks viskositasnya akan meningkat, sedangkan titik tuangnya akan menurun. Namun adanya ikatan rangkap tersebut, minyak jarak terdehidrasi menjadi tidak stabil dan mudah mengalami oksidasi. Untuk mencegahnya, perlu penambahan aditif antioksidan. Adanya ikatan rangkap pada posisi terkonyugasi dan terisolasi, diasumsikan dapat membentuk polimer bila ada tekanan dan panas. Sehingga dapat melapisi permukaan logam. Dengan demikian penggunaan aditif tekanan ekstrim dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa antioksidan dan tekanan ekstrim terhadap ketahanan oksidasi dan ketahanan beban (friksi), dengan demikian konsentrasi optimal dari pada aditif-aditif tersebut dapat diketahui. Aditif antioksidan yang digunakan adalah AP4387, Irganox L 109 dan TBHQ, sedangkan aditif tekanan ekstrimnya adalah AP-2337. Metodologi yang dipakai adalah dengan melakukan analisis terhadap minyak jarak murni, serta minyak jarak terdehidrasi sebelum dan sesudah penambahan aditif. Analisisnya meliputi penentuan bilangan asam, bilangan iod dan uji four ball. Dari hasil-hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa aditif antioksidan yang paling efektif adalah TBHQ. Konsentrasi optimalnya sekitar 0,12-0,24%. Sedangkan konsentrasi optimal aditif tekanan ekstrem AP-2337 adalah sekitar 3,5%. Minyak jarak terdehidrasi dapat melindungi permukaan metal dari goresan (friksi), jauh lebih baik daripada minyak jarak murni. Meskipun tidak sebaik aditif tekanan ekstrim.
Penelitian Proses Dehidrasi Parsial pada Pembuatan Minyak Dasar Rolling Oil Berbahan Baku Minyak Jarak E. Suhardono
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 40 No. 2 (2006): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi berdasarkan proses dehidrasi parsial yang dikembangkan dalam penelitian ini, dapat menaikkan nilai indeks viskositas minyak jarak. Kondisi operasi optimum pada proses ini tercapai pada suhu sekitar 210°C dan lama pemanasan 3 jam. Sedangkan komposisi katalis terbaik adalah campuran bahan yang mengandung atapulgit 2% dan natrium bisulfat 0,5%. Pada kondisi optimum ini, nilai indeks viskositas minyak jarak dapat dinaikkan dari 85 menjadi sekitar 122-125. Dengan naiknya nilai indeks viskositas menjadi sekitar 125, minyak jarak ini bisa memenuhi kriteria sifat-sifat yang diperlukan sebagai bahan dasar rolling oil. Dengan demikian minyak jarak yang telah diproses secara dehidrasi parsial, dapat dipakai sebagai minyak dasar rolling oil, terutama dalam penggunaannya secara langsung (straight rolling oil).
Etil Ester sebagai Biodiesel Masa Datang E. Suhardono
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 40 No. 3 (2006): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biofuel atau bahan bakar nabati (BBN) adalah bahan bakar berbasis tanaman, yang dikenal sebagai bahan yang terbarukan dan ramah lingkungan. Biofuel seperti biodiesel, bioetanol ataupun biobutanol (BBN generasi baru)[5], biasanya mempunyai titik nyala yang lebih tinggi daripada bahan bakar fosil[6], sehingga akan lebih aman pada saat disimpan atau dalam pengiriman. Biofuel pada umumnya tidak mengandung sulfur maupun senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH). Kalaupun ada konsentrasinya sangatlah kecil, jauh lebih kecil dari kadarnya di dalam bahan bakar minyak. Oleh karena itu kandungan sulfur dioksida dan PAH di dalam emisi gas buang sangat kecil. Penggunaan bahan bakar berbasis tanaman ini juga akan menyebabkan berkurangnya emisi karbon monoksida dan partikel padat ke udara. Dalam tulisan ini akan dibahas latar belakang dan cara produksi salah satu jenis biofuel yaitu biodiesel etil ester yang bisa diklasifikasikan sebagai energi hijau karena seluruh bahan bakunya berasal dari tanaman.