Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Range Of Motion Pasif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Di Ruang Anggrek 2 RSUD Dr. Moewardi Surakarta Indra Bachtiar; Ika Silvitasari; Wardiyatmi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan penyakit pada otak berupa gangguan fungsi syaraf lokal atau global. Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak nontraumatik. Pasien stroke yang mengalami hemiparese dapat menimbulkan komplikasi gangguan fungsional, gangguan mobilisasi, gangguan aktivitas sehari hari dan cacat yang tidak dapat disembuhkan. Penatalaksanaan untuk meningkatkan mobilisasi penderita Stroke adalah tindakan Range of Montion (ROM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil penerapan teknik ROM Range Of Motion terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien Stroke Non Hemoragik yang mengalami hemiparese di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode penelitian ini yaitu deskriptif dengan menggunakan studi kasus, penerapan ini dilakukan pengukuran kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan ROM, terapi ROM dilakukan sebanyak 2x sehari selama 5 hari. Hasil penelitian ini didapatkan Kekuatan otot pada Tn.P dari (ekstremitas atas) 0/4 dan (ektremitas bawah) 0/2 menjadi (ekstremitas atas) 2/5 dan (ektremitas bawah) 2/4. Pada Ny E kekuatan otot dari (ekstremitas atas) 5/3 dan (ektremitas bawah) 5/5 menjadi (ekstremitas atas) 5/4 dan (ektremitas bawah) 5/5. Kesimpulan: terjadi peningkatan kekuatan otot dari kedua responden setelah dilakukan terapi ROM.
Penerapan Mirror Therapy untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Pasien Stroke Ruang Anggrek 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Afifah, Nur; Husain, Fida'; Wardiyatmi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan masalah kesehatan yang setiap tahunnya diperkirakan 500 ribu penduduk indonesia terkena serangan stroke. Dampak yang ditimbulkan oleh stroke, berupa hemiparese (kelemahan) dan hemiplegia (kelumpuhan) merupakan salah satu bentuk defisit motorik. Hal ini disebabkan oleh gangguan motorik neuron dengan karakteristik kehilangan kontrol gerakan volunter (gerakan sadar), gangguan gerakan, keterbatasan tonus otot, dan keterbatasan reflek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi pemberian mirror therapy untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke di ruang anggrek 2 RSUD Dr.Moewardi. Metode penelitian deskriptif dengan menggunakan studi kasus, penerapan ini dilakukan pengukuran kekuatan otot sebelum  dilakukan terapi, kemudian diberikan terapi cermin dan setelah selesai kekuatan otot kembali diukur pada hari ke 7 (1 minggu). Terapi cermin dilakukan 1 kali/hari, setiap kali terapi dilakukan selama 2 sesi, masing-masing 15 menit dan ada jeda waktu istirahat antar sesi 5 menit.. Hasil adanya perbedaan peningkatan kekuatan otot pada kedua responden setelah diberikan intervensi mirror therapy selama empat hari dan enam hari berturut-turut dimana peningkatan kekuatan otot pada Ny.D lebih cepat dari Ny.P hal ini dipengaruhi usia dan riwayat penyakit hipertensi yang dialami ny.P. Terdapat kenaikan kekuatan otot setelah dilakukan mirror therapy
Penerapan Metode Bobath Untuk Melatih Aktivitas Sehari-Hari Pada Pasien Stroke Non-Hemorragik Di Ruang Anggrek 2 RSUD Dr. Moewardi Fatimah Laila Hidayati; Eska Dwi Prajayanti; Wardiyatmi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah proses penyakit yang terjadi karena gangguan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Stroke non-hemoregik terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu akibat arteroklerosis atau bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah. Penyakit stroke merupakan penyebab kematian tertinggi dengan angka kematian mencapai 477 jiwa di Kota Surakarta. Pasien stroke yang mengalami hemiparese yang tidak dapat melakuan aktivitas secara mandiri, utuk mencegah penyembuhan yang lama dilakukan pada pasien stroke selain fisioterapi adalah latihan aktivitas dengan metode bobath. Tujuan : mengetahui hasil implementasi pemberian terapi metode bobath untuk melatih aktivitas sehari - hari pada pasien stroke non hemoragik di ruang anggrek 2 RSUD Dr.Moewardi. Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan studi kasus, penerapan ini dilakukan pengukuran kemampuan fungsional aktivitas sehari – hari sebelum dan sesudah dilakukan latihan terapi metode bobath, dilakukan sebanyak 1x sehari selama 25 menit dalam 7 hari. Hasil : Kemampuan fungsional aktivitas sehari – hari setelah dilakukan latihan metode bobathpada Tn. P adalah 92 skor dan pada Tn. D adalah 111 skor. Kesimpulan: terjadi peningkatan kemampuan fungsional aktivitas sehari – hari pada kedua responden setelah dilakukan latihan metode bobath..