Membaca permulaan adalah tahap pertama siswa saat belajar membaca. Kemampuan membaca permulaan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru perlu mengetahui keterampilan awal membaca siswa untuk merencanakan pembelajaran literasi membaca dengan tepat. Untuk itu, guru dapat memberikan asesmen diagnostik literasi menggunakan metode EGRA. EGRA menjadi salah satu tes untuk mengukur kemampuan membaca permulaan di kelas rendah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca permulaan menggunakan metode EGRA sebagai asesmen diagnostik literasi dan mengetahui apa saja faktor penghambat serta pendukung kemampuan membaca permulaan tersebut. Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian yaitu siswa kelas 1C dan guru kelas 1C SDN Bugangan 03 Kota Semarang. Data hasil yang diperoleh yaitu melalui hasil observasi, wawancara, dan tes menggunakan instrument EGRA. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap aspek dalam instrumen tes EGRA saling berpengaruh. Kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1C masih beragam dalam setiap aspek tes EGRA. Beragamnya kemampuan tersebut tentunya dipengaruhi oleh faktor pendukung dan penghambat siswa yaitu terkait dengan faktor motivasi, minat, dan lingkungan keluarga. Kata Kunci: Kemampuan Membaca Permulaan, tes EGRA, Faktor pendukung dan penghambat.