<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan siswa kelas IV SD dalam membuat prediksi cerita, menganalisis unsur cerita, dan menceritakan kembali dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal ini disebabkan kurangnya aktivitas pra baca dan pasca baca. Permasalahan tersebut peneliti atasi dengan menerapkan model pembelajaran multiliterasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Multiliterasi untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SD. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis Taggart yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Partisipan dalam penelitian ini adalah 23 siswa kelas IV dari salah satu SDN di Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan tes. Pengolahan data kuantitatif dengan menghitung rata-rata dan persentase. Sedangkan data kualitatif sebagai acuan refleksi untuk perbaikan pada siklus ke 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman mengalami peningkatan setelah menerapkan model pembelajaran multiliterasi. Indikator membuat prediksi cerita meningkat menjadi 96% dari 77%, indikator mengidentifikasi unsur-unsur teks cerita (tema, latar, tokoh, watak tokoh, amanat) meningkat menjadi 87% dari 58%, dan indikator menceritakan kembali dengan bahasa sendiri meningkat menjadi 86% dari 57%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran multiliterasi dapat meningkatkan keterampilan membaca pemhaman siswa kelas IV SD]]>
