Peran utama karyawan adalah kunci dalam meraih kesuksesan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan karyawan dalam menjalankan tugasnya dapat dicapai tanpa adanya pengaruh dari faktor-faktor yang berpotensi menimbulkan burnout atau kelelahan kerja yang dapat dikarenakan tuntutan pekerjaan atau job demands. Burnout dapat berdampak pada menurunnya kondisi mental seseorang, atau mental health. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Work-life Balance dan Job Demand terhadap Burnout dengan Mental Health sebagai variabel mediasi pada PT. XYZ. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif, pengumpulan data menggunakan kuisinoer. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dengan model Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini yaitu: (1) terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Work Life Balance terhadap Burnout dibuktikan dengan nilai path coefficient (-0,47) dan nilai p-value (0,002 < 0,05). (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Job Demand terhadap Burnout dibuktikan dengan nilai path coefficient (0,467) dan p-value (0,000 < 0,05). (3) Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Mental Health terhadap Burnout pada PT. XYZ, dibuktikan dengan nilai path coefficient (0,143) dan p-value (0,271 > 0,05). (4) Mental Health tidak dapat berperan dalam memediasi pengaruh antara Work Life Balance terhadap Burnout pada PT. XYZ, dibuktikan dengan nilai dengan path coefficient mediasi (0,121) dan p-value (0,282 > 0,05). (5) Mental Health tidak dapat berperan dalam memediasi pengaruh antara Job Demand terhadap Burnout pada PT. XYZ, dibuktikan dengan nilai path coefficient mediasi (-0,026) dan p-value (0,411 > 0,05).