Ganies Riza Aristya
Departemen Biologi Tropika, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN KOMODITAS SINGKONG SEBAGAI POTENSI PRODUK UNGGULAN LOKAL MASYARAKAT DI KULON PROGO YOGYAKARTA Ganies Riza Aristya; Helsa Z. Fahrezi; Hikar Fukusalam; Ivan Aptarafi S
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.23535

Abstract

Abstrak: Padukuhan Secang yang terletak di Kalurahan Sidomulyo merupakan Padukuhan dengan lokasi yang kaya akan potensi hasil perkebunannya, salah satunya adalah singkong. Dengan kondisi geografisnya yang berada di Pegunungan Menoreh membuat Padukuhan ini memiliki lahan berupa ladang dengan perbandingan yang lebih banyak, dibandingkan dengan pemukiman yang ada di daerah tersebut. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat, pembuatan, dan pengelolaan tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) dari singkong sebagai salah satu hasil tani masyarakat Secang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan bimbingan teknis meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan mulai dari survei lokasi dan wawancara, pelaksanaan meliputi penyuluhan dan demonstrasi serta evaluasi meliputi observasi, wawancara dan pengisian angket untuk meminimalisir kelemahan dan hambatan selama kegiatan berlangsung. Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat berhasil 100% memahami manfaat penggunaan. Pemahaman yang dirasakan masyarakat adalah lebih mudah berivonasi menghasilkan produk dari singkong menjadi tepung MOCAF, baik meliputi proses pembuatan, pemilihan packaging, serta rencana dan strategi program pemasaran yang terintegrasi.Abstract: Secang, located in Sidomulyo Village, is a hamlet rich in agricultural potential, particularly cassava. Due to its geographic location in the Menoreh Mountains, Secang Hamlet has more farmland compared to residential areas. The purpose of this community service initiative is to enhance the community's understanding of the benefits, production, and management of MOCAF (Modified Cassava Flour) from cassava, one of Secang's main agricultural products. The methods used include outreach and technical guidance, encompassing planning, execution, and evaluation. Planning involved site surveys and interviews, while implementation included counseling and demonstrations. Evaluation involved observations, interviews, and questionnaire completion to minimize weaknesses and obstacles during the activities. Analysis results showed that 100% of the community understood the benefits of usage. The community felt it was easier to innovate and produce products from cassava into MOCAF flour, including the manufacturing process, packaging selection, and integrated marketing program plans and strategies.
PEMANFAATAN DAUN KELOR UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KULON PROGO Ganies Riza Aristya; Sophia Salsabila; Fiqiha Risydah; Sovann Amadeus; Ananda Malik Akbar; Alya Tasyarofa; Khalid Abdillah Abdurahman Yuda; Anissa Cahyadevi Dyanita; Fajar Sofyantoro
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 3 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i3.22884

Abstract

Abstrak: Sebagian besar masyarakat Kulon Progo bekerja sebagai petani dan peternak. Padukuhan Gegunung di Kulon Progo memiliki tanah yang subur. Tanaman kelor kaya akan nutrisi, memiliki akar yang kuat, dan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pakan ternak. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait budidaya kelor serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok sasaran dan lembaga yang menjadi mitra adalah kelompok ibu-ibu PKK. Jumlah peserta yang menjadi sasaran dari program ini berjumlah sekitar 50 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat terbagi dalam tiga tahap, yakni survei awal dan perizinan, sosialisasi dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan dengan pemberian materi, diskusi, dan praktek langsung serta ditutup dengan pembagian bibit tanaman kelor. Evaluasi dilakukan melalui observasi peserta, wawancara, dan pengisian angket. Melalui program pengabdian ini, masyarakat berhasil memahami manfaat penggunaan tanaman kelor dalam kehidupan sehari-hari dan sanggup untuk menanam kelor di lingkungan sekitar dengan bibit yang telah dibagikan. Abstract: The community of Kulon Progo primarily engages in farming and livestock breeding. Gegunung Village, with its fertile soil, is ideal for cultivating moringa plants, which are nutrient-rich and can serve as alternative livestock feed. Our community service team conducted an educational outreach on the cultivation and benefits of moringa to enhance local understanding and usage. The program targeted the PKK women's group, involving approximately 50 participants. It was divided into three phases: initial survey, socialization and training, and monitoring and evaluation. The socialization and training phase included educational materials, discussions, and hands-on practice, concluding with the distribution of moringa seeds. Evaluation was conducted through participant observation, interviews, and questionnaires. Through this community service program, participants gained a comprehensive understanding of the benefits of moringa plants in daily life and demonstrated the ability to cultivate moringa in their local environment using the distributed seeds.