Abstrak: Permasalahan lingkungan termasuk sampah menjadi permasalahan kompleks yang tengah dihadapi oleh semua negara, terutama Indonesia. Penyuluhan yang dilakukan membahas tentang tata cara mengelola sampah yang baik dan benar dengan prinsip 3R dan 6M. Dalam pelaksanaan intervensi, metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan terkait pengelolaan limbah sampah serta demonstrasi kegiatan 6M (mengurangi, menggunakan kembali, mengganti, memisahkan, mendaur ulang dan mengomposkan) pada masyarakat setempat. Kegiatan intervensi yang dilakukan di wilayah RT 01–05 RW 04 Kelurahan Pengasinan, Depok berupa penyuluhan mengenai pengelolaan sampah yang baik dan sosialisasi mengenai membakar sampah, serta dilanjutkan dengan demonstrasi tentang pemilahan sampah organik dan anorganik. Tujuan pengabdian iniadalah memberikan pengetahuan seputar pengelolaan sampah di tatanan rumah tangga. Pihak mitra penyuluhan ini, meliputi Ketua RW 04 Pengasinan beserta Ketua RT 01 dan RT 05. Masyarakat yang berpartisipasi berjumlah 34 orang yang diwakili oleh kader dan perwakilan warga wilayah itu. Dengan begitu, perubahan pengetahuan pada sasaran penyuluhan dapat diamati. Terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah intervensi dilakukan (p-value<0,05) dengan peningkatan sebesar 15% pada masyarakat di wilayah RW 04.Abstract: Environmental problems including waste are complex problems that are being faced by all countries, especially Indonesia. The counseling discussed the procedures for managing waste properly and correctly with the principles of 3R and 6M. The method used was to provide counseling related to waste management and demonstration of 6M activities (reduce, reuse, replace, separate, recycle, and compost) to local communities. Intervention activities carried out in the RT 01-05 RW 04 Pengasinan Village, Depok were in the form of counseling on good waste management and socialization on burning waste and continued with demonstrations on sorting organic and inorganic waste. The aim was to provide knowledge about waste management at the household level. The partners of this counseling included the Head of RW 04 Pengasinan and the Heads of RT 01 and RT 05. The participating community amounted to 34 people represented by cadres and representatives of the residents of the area. That way, changes in knowledge on the target of counseling can be observed. There was a difference in the average level of knowledge of respondents before and after the intervention (p-value <0.05) with an increase of 15% in the community in RW 04.