Lundu Wijaya Simbolon
Universitas Negeri Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penjajahan VOC dan Pemberontakan Maluku dan Makasar Afifah Najdatul Muna; Natalia Fronika Sianturi; Lundu Wijaya Simbolon; Rosmaida Sinaga
AR-RUMMAN: Journal of Education and Learning Evaluation Vol 1, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/arrumman.v1i2.3965

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembentukan Vereniging OostIndische Compagnie (VOC), kehadiran VOC di Maluku dan Makassar, dan pemberontakan rakyat di Maluku dan Makassar. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode Sejarah dengan tahapan heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitan diketahui bahwa VOC dibentuk pda bulan maret tahun 1602 di Belanda. VOC didirikan sebagai gabungan dari beberapa organisasi pedagang Belanda. Pembentukan VOC disahkan oleh state-generaal republic kesatuan tujuh provinsi berdasarkan satu piagam yang memberi hak eksklusif kepada orang-orang untuk berdagang. Pelayaran pertama VOC terjadi di Pulau Maluku. VOC pertama kali melakukan transaksi rempah-rempah di Kepulauan Maluku. Penindasan yang dilakukan VOC melalui monopoli perdagangan menyebabkan pemberontakan rakyat Maluku.  Pembrontakan rakyat di Maluku ditandai dengan adanya “deklarasi haria” dan “keberatan Hatawano”. Deklarasi tersebut disusun Pattimura dan diserahkan oleh pattih Sapura yang ditandatangani 21 Raja Nusalaut setelah dilakukan musyawarah ekstensif kursi aula haria (Pattikayhatu, 1983: 67-68).  Di Sulawesi Selatan, perlawanan terhadap kolonialisme Belanda yang dilakukan oleh Gowa dan Tallo. Gowa dan Tallo bergabung menjadi kerajaan Makassar. Pembrontakan Kerajaan Makassar disebbakan persaingan dagang antara Kerajaan Makassar dan VOC.