Okta Eliza Sinaga
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TIPOLOGI WHITE COLLAR CRIME DI INDONESIA: PENDEKATAN PSIKOLOGI Okta Eliza Sinaga; Kusuma Wardani; Rahel Laura Florence; Yuarini Wahyu Pertiwi
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

White Collar Crime atau Kejahatan Kerah Putih adalah kejadian yang terus menerus berulang di berbagai negara, khususnya di Indonesia. White Collar di Indonesia mengarah pada serangkaian suatu perilaku kriminal yang dilakukan oleh seorang atau anggota dengan latar belakang seorang yang profesional terhadap suatu hal atau ekonomi tinggi, seperti pejabat, pengusaha, atau eksekutif perusahaan. Latar belakang dari adanya kejahatan ini seringkali melibatkan penyalahgunaan kepercayaan, manipulasi informasi, korupsi, pencucian uang, dan pelanggaran hukum lainnya yang berkaitan dengan keuangan. Di Indonesia, fenomena White Collar Crime memerlukan perhatian serius dan upaya bersama dari pemerintah, lembaga penegak hukum, sektor swasta, dan masyarakat untuk mencegah dan menegakkan keadilan. White Collar Crime mempunyai hubungan erat dengan tipologi terorisme karena kejahatan tersebut dilakukan dengan melakukan korupsi, kecurangan, dan penipuan yang merugikan masyarakat maupun negara. Adapun suatu artikel ini dibuat dengan maksud dan tujuannya ialah untuk menganalisa lebih mendalam mengenai tipologi kejahatan serta menjelaskan profil psikologis dari pelaku Kejahatan Kerah Putih. Suatu pendekatan yang digunakan dalam artikel yang dibuat ini adalah dengan metode literature review dengan metode pengumpulan tinjauan pustaka, membaca dan mencatat hasil penelitian terlebih dahulu, serta memperoleh data penelitian secara objektif, sistematis, analitis, dan kritis tentang tipologi kejahatan dan solusi untuk memberantas White Collar Crime. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai tipologi kejahatan serta implementasi solusi yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari White Collar Crime dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berintegritas.
MEMBANGUN SELF ACCEPTANCE UNTUK MENGURANGI RASA INSECURE TERHADAP STANDAR KESUKSESAN Okta Eliza Sinaga; Wahyu Aulizalsini Alurmei
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 3 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/afeksi.v3i3.2093

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks yang beragam hal lainnya Self Acceptance kerap kali dikaitkan dengan insecure dan resiliensi terhadap diri. Oleh karena itu Self Acceptance menjadi salah saatu ciri dari individu yang memiliki sikap positif. Self Acceptance itu sendiri memiliki beberapa komponen yang dapat mempresentasikan suatu penerimaan siri yang dimiliki oleh setiap individu, yaitu: Pemahaman diri,Makna Hidup, Pengubahan Sikap, dan Keikatan Diri. penulis mengetahui dengan menggunakan pendekatan humanistik, yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Melalui pendekatan ini penulis melakukan wawancara singkat. Self Acceptance itu sendiri sudah dimiliki oleh subjek, Self Acceptance itu sendiri menjadi sebuah perilaku yang tidak hanya tentang menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri melainkan suatu sikap konsisten yang positif di kehidupan dalam menjalankan suatu situasi yang diperhadapkan pada masa yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, oleh karena itu penting bagi kita untuk memiliki sikap penerimaan terhadap diri dengan sangat baik untuk tiap aspek kehidupan yang dijalani.