Swalayan Aneka Jaya Mangkang Semarang merupakan sebuah usaha yang didirikan untuk memberikan kemudahan danpelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu pendukung keberhasilan suatu swalayanbergantung pada karakteristik konsumen. Jika keinginan para konsumen terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan konsumenterhadap produk-produk yang disediakan maka dapat meningkatkan pendapatan swalayan. Permasalahan tersebut dapat terjawabdengan melakukan proses segmentasi pasar. Tahap pembentukan segmen dengan menggunakan metode analisis k-means klasteryang diterapkan dalam proses pembentukan karakteristik konsumen. Proses pengelompokan konsumen ke dalam masing-masingsegmen yang ingin dibentuk, berdasarkan kemiripan karakteristik yang dimiliki dan dibentuk 3 segmen pasar konsumen yaitukonsumen dengan golongan ekonomi menengah ke atas, konsumen dengan golongan ekonomi menengah dan konsumen dengangolongan ekonomi menengah kebawah. Hasil dari proses segmentasi pasar di swalayan Aneka Jaya Mangkang Semarangdiperoleh 3 klaster, klaster 1 sebesar 24%, klaster 2 sebesar 35% dan klaster 3 sebesar 41%. Strategi pemasaran dapat diarahkanpada responden yang berjenis kelamin perempuan, dengan umur 31-40 tahun dan jarak tempat tinggal < 5 km karena memilikijumlah klaster yang terbesar. Hasil tersebut dapat digunakan oleh pihak swalayan untuk menentukan strategi pemasaran. Adalahpembeli di swalayan Aneka Jaya Mangkang yang berusia 31-40 tahun sebesar 17%, yang berjenis kelamin perempuan sebesar41%, yang jumlah keluarganya 3 sampai 4 orang sebesar 31%, yang berstatus kawin sebesar 40%, yang berpenghasilan > Rp1.000.000,- sebesar 20%, yang mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta sebesar 21%, yang pendidikan terakhirnya tamatSLTA sebesar 23%, yang jarak tempat tinggalnya < 5km dari lokasi swalayan Aneka Jaya Mangkang sebesar 28%, yang memilihswalayan Aneka Jaya Mangkang sebagai tempat untuk berbelanja karena barang-barang yang tersedia lengkap dan baik sebesar19%.