Maulina Agustin
INSTITUT TEKNLOGI DAN BISNIS DINIYYAH LAMPUNG

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK ECO PRINT DENGAN DIGITAL BRANDING (STUDI PADA YASMIN WIWID LEBEL UMKM FASHION DI KABUPATEN PESAWARAN) Danu Budiono; Maulina Agustin
Journal of Economic and Business Retail Vol 4, No 1 (2024): Journal Economic and Bussiness Retail (JEBR)
Publisher : Institut Teknolog dan Bisnis Diniyyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69769/jebr.v4i1.178

Abstract

Meski tidak semua orang setuju dengan pendapat tersebut, kini saatnya melihat sisi positif dari pandemi yang telah terjadi. Pandemi yang masih kita alami, tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai negara di dunia, memberikan dampak secara tidak langsung kepada, tidak hanya melalui pasar, namun juga perubahan yang ada pada konsep bisnis saat ini. kesempatan untuk “beradaptasi”. Ini adalah pesaing, namun mereka juga dapat berubah. Semua orang, bahkan di kalangan organisasi korporasi besar, pasti menyadari hal ini dan demi menjaga sisi ‘ekonomi’ masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, terutama berbagai alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk bisnis. Meskipun pandemi ini tidak diinginkan, namun kita dapat melihat sisi positifnya yaitu memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pandemi ini telah memaksa pelaku usaha untuk berinovasi dan menemukan cara baru dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini juga berlaku bagi organisasi korporasi besar yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dalam rangka menjaga sisi ekonomi masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, termasuk alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas penelitian mengenai strategi digital branding yang paling umum diterapkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dasar yang mendasari para pelaku UMKM dan menguraikan alasan mereka mempertahankan usahanya sebelum dan sesudah pandemi. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling, dan dalam penyebaran kuesionernya, penelitian ini juga menggunakan teknik stepwise clustering dengan harapan memperoleh jawaban berbeda dari lima poin yang telah ditentukan. Sebanyak 169 responden disurvei dalam penelitian ini. Pada tahap pre-testing sebelum penyebaran kuesioner, diperoleh hasil bahwa setidaknya terdapat sembilan atribut yang menjadi dasar preferensi utama dalam menerapkan strategi merek digital. Berdasarkan hasil uji analisis faktor , ditemukan setidaknya ada 2 faktor yang terbentuk, dan dari faktor  tersebut terdapat consensus bahwa strategi optimasi mesin pencari paling cocok untuk di terapkan. ABSTRAKMeski tidak semua orang setuju dengan pendapat tersebut, kini saatnya melihat sisi positif dari pandemi yang telah terjadi. Pandemi yang masih kita alami, tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai negara di dunia, memberikan dampak secara tidak langsung kepada, tidak hanya melalui pasar, namun juga perubahan yang ada pada konsep bisnis saat ini. kesempatan untuk “beradaptasi”. Ini adalah pesaing, namun mereka juga dapat berubah. Semua orang, bahkan di kalangan organisasi korporasi besar, pasti menyadari hal ini dan demi menjaga sisi ‘ekonomi’ masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, terutama berbagai alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk bisnis. Meskipun pandemi ini tidak diinginkan, namun kita dapat melihat sisi positifnya yaitu memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pandemi ini telah memaksa pelaku usaha untuk berinovasi dan menemukan cara baru dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini juga berlaku bagi organisasi korporasi besar yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dalam rangka menjaga sisi ekonomi masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, termasuk alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas penelitian mengenai strategi digital branding yang paling umum diterapkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dasar yang mendasari para pelaku UMKM dan menguraikan alasan mereka mempertahankan usahanya sebelum dan sesudah pandemi. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling, dan dalam penyebaran kuesionernya, penelitian ini juga menggunakan teknik stepwise clustering dengan harapan memperoleh jawaban berbeda dari lima poin yang telah ditentukan. Sebanyak 169 responden disurvei dalam penelitian ini. Pada tahap pre-testing sebelum penyebaran kuesioner, diperoleh hasil bahwa setidaknya terdapat sembilan atribut yang menjadi dasar preferensi utama dalam menerapkan strategi merek digital. Berdasarkan hasil uji analisis faktor , ditemukan setidaknya ada 2 faktor yang terbentuk, dan dari faktor  tersebut terdapat consensus bahwa strategi optimasi mesin pencari paling cocok untuk di terapkan.Kata kunci : Digital Branding, penjualan, EcoprintABSTRAKMeski tidak semua orang setuju dengan pendapat tersebut, kini saatnya melihat sisi positif dari pandemi yang telah terjadi. Pandemi yang masih kita alami, tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai negara di dunia, memberikan dampak secara tidak langsung kepada, tidak hanya melalui pasar, namun juga perubahan yang ada pada konsep bisnis saat ini. kesempatan untuk “beradaptasi”. Ini adalah pesaing, namun mereka juga dapat berubah. Semua orang, bahkan di kalangan organisasi korporasi besar, pasti menyadari hal ini dan demi menjaga sisi ‘ekonomi’ masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, terutama berbagai alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk bisnis. Meskipun pandemi ini tidak diinginkan, namun kita dapat melihat sisi positifnya yaitu memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pandemi ini telah memaksa pelaku usaha untuk berinovasi dan menemukan cara baru dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini juga berlaku bagi organisasi korporasi besar yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dalam rangka menjaga sisi ekonomi masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, termasuk alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas penelitian mengenai strategi digital branding yang paling umum diterapkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dasar yang mendasari para pelaku UMKM dan menguraikan alasan mereka mempertahankan usahanya sebelum dan sesudah pandemi. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling, dan dalam penyebaran kuesionernya, penelitian ini juga menggunakan teknik stepwise clustering dengan harapan memperoleh jawaban berbeda dari lima poin yang telah ditentukan. Sebanyak 169 responden disurvei dalam penelitian ini. Pada tahap pre-testing sebelum penyebaran kuesioner, diperoleh hasil bahwa setidaknya terdapat sembilan atribut yang menjadi dasar preferensi utama dalam menerapkan strategi merek digital. Berdasarkan hasil uji analisis faktor , ditemukan setidaknya ada 2 faktor yang terbentuk, dan dari faktor  tersebut terdapat consensus bahwa strategi optimasi mesin pencari paling cocok untuk di terapkan.Kata kunci : Digital Branding, penjualan, EcoprintABSTRAKMeski tidak semua orang setuju dengan pendapat tersebut, kini saatnya melihat sisi positif dari pandemi yang telah terjadi. Pandemi yang masih kita alami, tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai negara di dunia, memberikan dampak secara tidak langsung kepada, tidak hanya melalui pasar, namun juga perubahan yang ada pada konsep bisnis saat ini. kesempatan untuk “beradaptasi”. Ini adalah pesaing, namun mereka juga dapat berubah. Semua orang, bahkan di kalangan organisasi korporasi besar, pasti menyadari hal ini dan demi menjaga sisi ‘ekonomi’ masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, terutama berbagai alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk bisnis. Meskipun pandemi ini tidak diinginkan, namun kita dapat melihat sisi positifnya yaitu memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pandemi ini telah memaksa pelaku usaha untuk berinovasi dan menemukan cara baru dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini juga berlaku bagi organisasi korporasi besar yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dalam rangka menjaga sisi ekonomi masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, termasuk alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas penelitian mengenai strategi digital branding yang paling umum diterapkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dasar yang mendasari para pelaku UMKM dan menguraikan alasan mereka mempertahankan usahanya sebelum dan sesudah pandemi. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling, dan dalam penyebaran kuesionernya, penelitian ini juga menggunakan teknik stepwise clustering dengan harapan memperoleh jawaban berbeda dari lima poin yang telah ditentukan. Sebanyak 169 responden disurvei dalam penelitian ini. Pada tahap pre-testing sebelum penyebaran kuesioner, diperoleh hasil bahwa setidaknya terdapat sembilan atribut yang menjadi dasar preferensi utama dalam menerapkan strategi merek digital. Berdasarkan hasil uji analisis faktor , ditemukan setidaknya ada 2 faktor yang terbentuk, dan dari faktor  tersebut terdapat consensus bahwa strategi optimasi mesin pencari paling cocok untuk di terapkan.Kata kunci : Digital Branding, penjualan, EcoprintABSTRAKMeski tidak semua orang setuju dengan pendapat tersebut, kini saatnya melihat sisi positif dari pandemi yang telah terjadi. Pandemi yang masih kita alami, tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai negara di dunia, memberikan dampak secara tidak langsung kepada, tidak hanya melalui pasar, namun juga perubahan yang ada pada konsep bisnis saat ini. kesempatan untuk “beradaptasi”. Ini adalah pesaing, namun mereka juga dapat berubah. Semua orang, bahkan di kalangan organisasi korporasi besar, pasti menyadari hal ini dan demi menjaga sisi ‘ekonomi’ masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, terutama berbagai alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk bisnis. Meskipun pandemi ini tidak diinginkan, namun kita dapat melihat sisi positifnya yaitu memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pandemi ini telah memaksa pelaku usaha untuk berinovasi dan menemukan cara baru dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini juga berlaku bagi organisasi korporasi besar yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dalam rangka menjaga sisi ekonomi masyarakat, diperlukan strategi pemasaran yang baik, termasuk alternatif selain UMKM. Hal ini merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas penelitian mengenai strategi digital branding yang paling umum diterapkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dasar yang mendasari para pelaku UMKM dan menguraikan alasan mereka mempertahankan usahanya sebelum dan sesudah pandemi. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling, dan dalam penyebaran kuesionernya, penelitian ini juga menggunakan teknik stepwise clustering dengan harapan memperoleh jawaban berbeda dari lima poin yang telah ditentukan. Sebanyak 169 responden disurvei dalam penelitian ini. Pada tahap pre-testing sebelum penyebaran kuesioner, diperoleh hasil bahwa setidaknya terdapat sembilan atribut yang menjadi dasar preferensi utama dalam menerapkan strategi merek digital. Berdasarkan hasil uji analisis faktor , ditemukan setidaknya ada 2 faktor yang terbentuk, dan dari faktor  tersebut terdapat consensus bahwa strategi optimasi mesin pencari paling cocok untuk di terapkan.Kata kunci : Digital Branding, penjualan, Ecoprint