Kajian morfometri geometri dilakukan pada populasi Polymesoda erosa di La Union, Kota Cabadbaran, untuk mengetahui variasi morfologi dengan menggunakan analisis fluktuasi asimetri (FA). FA bertindak sebagai indikator yang dapat diandalkan mengenai tekanan ekologi dan ketidakstabilan perkembangan karena mendeteksi perubahan genetik dan lingkungan yang dihadapi suatu organisme. Sebanyak sembilan puluh (90) individu kerang lumpur dikumpulkan dan dianalisis secara acak. Sampel air dan tanah juga dikumpulkan untuk mengumpulkan data mengenai derajat variasi tubuh dan dampak faktor eksternal terhadap P. erosa. Hasil analisis menggunakan software SAGE menunjukkan adanya fluktuasi asimetri yang sangat signifikan (P 0,0001). Variasi yang signifikan dalam simetri individu, sisi, dan interaksi antara individu dan sisi sebagian besar bertanggung jawab atas variasi substansial yang terlihat pada spesies kerang lumpur. Khususnya, landmark 10 (dorsal margin maxima) dan 13 (anterior margin maxima) menunjukkan variasi yang mencolok. Untuk hasil kualitas air, katup internal kerang lumpur kemungkinan besar tidak terpengaruh atau terkena dampak minimal, namun kadar nikelnya tinggi. Kesimpulannya, fluktuasi asimetri P. erosa dapat dikaitkan dengan lingkungan yang tertekan. Faktor lingkungan yang tidak menguntungkan menyebabkan morfologi organisme berubah sehingga mempengaruhi simetrinya.