Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

Komposisi Jenis Dan Kepadatan Spons (Porifera: Demospongiae) dI Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta: Species Composition and Density of Sponges (Porifera: Demospongiae) on Panggang Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Bengen, Dietriech G; Madduppa, Hawis H; Ismet, Meutia Samira; Taqiyuddin, Muhammad Wijdan; Salsabila, Afviya; Setyaningsih, Wahyu Adi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i2.56300

Abstract

Spons merupakan organisme simbion yang memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir, seperti menyaring air, menguraikan bahan organik menjadi nutrien, menyediakan tempat berlindung bagi mikroorganisme, serta berperan dalam stabilitas dan pengikatan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi, keanekaragaman spesies spons yang terdapat di habitat lamun di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penelitian dilakukan di tiga lokasi menggunakan transek garis sepanjang 50 dan 11 transek kuadrat berukuran 0,5 x 0,5 meter di setiap garis transek. Sampel spons diambil dengan memotong sebagian kecil dari setiap spons untuk dianalisis spikulanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spons yang ditemukan di seluruh lokasi penelitian terdata sebanyak 10 spesies dan didominasi oleh Chondrilla caribensis forma dengan nilai kerapatan spons sebesar 0-13 ind/m². Indeks keanekaragaman spons di Pulau Panggang berada pada kategori sedang yang menunjukkan bahwa distribusi genus dalam kumpulan spons di Pulau Panggang cukup merata. Kandungan fosfat dan kecepatan arus menunjukkan korelasi yang kuat dan positif terhadap kepadatan spons, sementara suhu memiliki korelasi positif terhadap kerapatan lamun. Di sisi lain, korelasi antara kepadatan spons dan kerapatan lamun relatif lemah, yang mendukung temuan bahwa kedua komponen ini tidak memiliki keterkaitan erat dalam ekosistem yang diamati.