Fina Milatul Husna Fina Milatul Husna
Mahasiswa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI TERAPI MUSIK UNTUK MENURUNKAN GEJALA HALUSINASI PENDENGARAN Fina Milatul Husna Fina Milatul Husna; Ririn Isma Sundari; Arni Nur Rahmawati
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 1 No. 4 (2024): Vol. 1 No. 4 Edisi Oktober 2024
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v1i4.302

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu golongan gangguan jiwa berat dengan penyebab yang heterogen baik dari gejala klinisnya, respon dari pengobatan, serta perjalanan penyakitnya yang bervariasi. Tanda dan gejala skizofrenia terbagi menjadi tiga pengelompokan diantaranya gejala kognitif, gejala negatif dan gejala positif. Gejala positif yang umum pada pasien skizofrenia yaitu halusinasi. Halusinasi merupakan suatu gejala gangguan jiwa di mana pasien merasakan suatu stimulus yang nyatanya hal tersebut tidak ada. Pasien dengan halusinasi mengalami perubahan persepsi sensori, merasakan sensasi palsu misalnya penglihatan, pengecapan, perabaan, dan penciuman. Halusinasi ada beberapa jenis, salah satunya yaitu halusinasi pendengaran. Halusinasi pendengaran bermacam-macam bentuknya, dapat berupa bunyi mendenging, suara mengancam, atau suara yang tidak ada makna tetapi sering sekali terdengar sebagai sesuatu kalimat yang berarti. Gangguan halusinasi dapat diatasi dengan cara non farmakologi, terapi non farmakologi bisa lebih aman digunakan karena tidak dapat menimbulkan efek samping seperti obat-obatan, salah satu terapi non farmakologi yang lebih efektif adalah dengan mendengarkan musik. Tujuan terapi musik yaitu dinilai sangat efektif dalam mengurangi kecemasan dan stres, membantu mendorong relaksasi, mengurangi depresi, pemecahan masalah dan dapat mengontrol halusinasi. Terapi musik dangdut pada studi kasus ini dilakukan selama 4 hari berturut-turut. Penulis menggunakan metode deskriptif di RSUD Banyumas yaitu penerapan studi kasus dengan proses tindakan keperawatan berupa dengan pengkajian, perumusan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Studi kasus ini diharapkan dapat menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran pada pasien dan dari hasil catatan lembar keperawatan menunjukan pasien mengalami penurunan frekuensi halusinasi pendengaran dengan tanda gejala halusinasi pendengaran yang di awal 6 turun menjadi 2 poin setelah dilakukan terapi musik yang diterapkan oleh penulis