Pada dasarnya, tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk menilai laporan keuangan suatu perusahaan untuk mendapatkan pemahaman tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu, analisis ini mempertimbangkan perusahaan secara lebih detail, termasuk tingkat profitabilitas dan risiko yang terkait. Metode analisis laporan keuangan syariah termasuk analisis rasio, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Rasio-rasio ini menunjukkan tingkat profitabilitas perusahaan dan membantu dalam menilai kinerja keuangan secara keseluruhan.Beberapa tujuan analisis laporan keuangan termasuk pemahaman, peramalan, diagnosis, evaluasi keuangan, dan penyaringan informasi. Penyaringan informasi mengacu pada analisis yang dilakukan untuk mengungkap kondisi perusahaan secara tidak langsung melalui laporan keuangan. Memahami profil perusahaan, keadaan keuangan, dan hasil usahanya disebut pemahaman. Dalam kasus ini, analisis laporan keuangan dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bisnis. Peramalan adalah jenis analisis yang digunakan untuk memperkirakan keadaan keuangan suatu organisasi di masa depan. Secara keseluruhan, perbankan syariah berhasil dan berkembang berkat penggunaan analisis laporan keuangan untuk memantau kinerja keuangan, kepatuhan terhadap peraturan syariah, pengelolaan risiko, komunikasi dengan stakeholder, dan pengambilan keputusan strategis.