Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) dengan energi kinetik arus laut yang dapat diubah menjadi listrik. Namun, turbin di lingkungan air laut rentan terhadap korosi yang dapat menurunkan kualitas dan efektivitas turbin arus laut. Untuk mencegah korosi, material komposit dipilih karena sifat mekaniknya yang lebih baik dan kemampuannya dalam menunda korosi. Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan serat daun nanas (Pineapple Leaf Fiber, PALF) sebagai bahan komposit untuk bilah turbin arus laut. Serat daun nanas dipilih karena melimpah, ekonomis, terbarukan, dan memiliki kekuatan tarik tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi serat daun nanas sebagai bahan komposit, mengukur kekuatan bilah turbin arus laut dengan material komposit, serta menganalisis laju korosi bilah turbin yang berada di lingkungan arus laut. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan uji tarik dan uji laju korosi pada beberapa sampel spesimen dengan lima variasi komposisi serat daun nanas dan resin. Hasil pengujian didapatkan nilai modulus young dan corrosion rate yang digunakan untuk menganalisis variasi yang paling efektif sebagai pembuatan bilah turbin arus laut. Kemudian dari hasil tersebut digunakan untuk membuat bilah turbin arus laut yang sesuai dengan variasi yang didapatkan. Hasil penelitian dimungkinkan untuk mengurangi biaya operasional turbin, memanfaatkan limbah alam yang terbuang, dan mengembangkan inovasi teknologi energi terbarukan dengan material komposit yang ramah lingkungan dan tahan korosi.