Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Alternatif Produksi Pupuk Cair Dengan Teknik Fermentasi Anaerob Saskia Eka Dian; Rasya Septinania Az Zahra; Agus Taufiq; Mutiara Dewi Rukmana; Silvia Devi Eka Putri
Gunung Djati Conference Series Vol. 44 (2024): Seminar Nasional (SEMNAS) Kimia Tahun 2024
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembuatan tahu menghasilkan limbah dalam jumlah yang signifikan, terutama limbah cair. Limbah cair tahu ini terurai dengan cepat dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Cairan ini dapat mencemari lingkungan jika dibuang ke lingkungan tanpa terlebih dahulu diolah. Limbah cair tahu juga mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi, dengan melihat potensi dari kandungan tersebut maka dilakukan pengolahan limbah cair tahu dengan memanfaatkannya sebagai bahan baku pupuk organik cair (POC) secara fermentasi anaerob. Dengan memanfaatkan limbah cair tahu sebagai pupuk organik cair, terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh. Pertama, mengurangi kemungkinan polusi yang disebabkan oleh pembuangan limbah cair tahu secara langsung ke lingkungan. Kedua, mendukung gagasan keberlanjutan dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya yang berharga. Terakhir, hal ini menciptakan nilai ekonomi bagi industri tahu dan komunitas di sekitarnya. Dengan menambahkan EM4, air kelapa, larutan gula, dan air secukupnya, semua bahan tersebut dicampur dan dilakukan proses fermentasi secara anaerob selama 14 hari. Setelah proses fermentasi, pengukuran dilakukan dari karakteristik fisikokimia pupuk organik cair yang dihasilkan. Hasil pengukuran diperoleh pupuk organik cair berwarna coklat kekuningan dengan terdapat buih dan jamur, bau fermentik serta Total Dissolved Solids (TDS) sebesar 1,82 ppt, kadar garam sebesar 1,87 ppt, konduktivitas listrik sebesar 3,68 mS dan pH sebesar 4. Hasil ini menunjukkan bahwa pupuk organik cair dari limbah cair tahu memiliki potensi untuk digunakan sebagai pupuk alternatif yang ramah lingkungan.