Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Air Limbah Tahu dengan Penggunaan Arang Aktif dan Zeolit Alam dalam Sistem Filtrasi Mahdanisa Aulia; Muhammad Dzaky Arifin; Agus Taufiq; Mutiara Dewi Rukmana; Silvia Devi Eka Putri
Gunung Djati Conference Series Vol. 44 (2024): Seminar Nasional (SEMNAS) Kimia Tahun 2024
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahu adalah makanan yang sangat populer di Indonesia karena harga yang terjangkau dan kandungan gizi yang tinggi. Namun, dalam memproduksi tahu menghasilkan limbah padat dan cair. Limbah cair tahu mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang dapat terurai oleh bakteri, menyebabkan penurunan oksigen terlarut dan kondisi anaerobik yang merusak kualitas air. Limbah cair tahu yang dibuang langsung ke badan air tanpa pengolahan dapat menghasilkan senyawa asam yang menurunkan pH air, mengurangi penetrasi cahaya matahari, dan menghambat fotosintesis tanaman air, sehingga mengurangi oksigen dalam air. Salah satu metode untuk mengolah limbah tahu agar dapat dibuang dengan aman adalah metode filtrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air limbah tahu menggunakan metode filtrasi dengan media berupa arang aktif dan zeolit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media berupa arang aktif, zeolit, bioball, dan bioring selama tujuh hari, dengan pengukuran pH pada hari ke-1, ke-3, ke-5, dan ke-7. Hasil menunjukkan bahwa pada hari pertama, pH limbah cair tahu meningkat dari 4 menjadi 8, dan stabil pada pH 7 pada hari-hari berikutnya. Ini menunjukkan efektivitas arang aktif dan zeolit dalam menetralkan keasaman melalui penyerapan dan pertukaran ion, sementara bioball dan bioring menyediakan permukaan bagi mikroorganisme yang membantu menguraikan bahan organik dan menjaga keseimbangan pH. Sistem filtrasi yang menggabungkan arang aktif, zeolit, bioball, dan bioring terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas air limbah tahu. Metode ini menawarkan solusi yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak pencemaran limbah cair dan mendukung keberlanjutan ekosistem akuatik. Implementasi sistem filtrasi ini berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap perlindungan lingkungan serta pemeliharaan kualitas air.