Bonggol jagung sebagai limbah organik belum banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena kandungan seratnya yang tinggi. Fermentasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bonggol jagung untuk pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan yang berbahan dasar bonggol jagung dalam peningkatan bobot badan ayam broiler. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan data yang dihasilkan selanjutnya dianalisis dengan ANOVA (Analysis of Varian). Penelitian dilaksanakan dengan 4 tahapan, yaitu tahap persiapan sampel, pembuatan pakan, pengaplikasian pakan dan pengamatan bobot badan ayam broiler. Rata-rata pengamatan bobot badan ayam broiler minggu 0 pada P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut adalah 35.06 g/ekor, 36.08 g/ekor, 36.34 g/ekor dan 36.08 g/ekor. Pada minggu 1, rata rata bobot badan ayam broiler pada P0, P1, P2 da P3 adalah 120.0 g/ekor, 113.4 g/ekor, 117 g/ekor dan 111.6 g/ekor. Sedangkan pada minggu 2, rata-rata bobot badan ayam broiler pada P0, P1, P2 dan P3 adalah 291.3 gr/ekor, 298.3 g/ekor, 286.0 g/ekor dan 290.7 g/ekor. Kombinasi pakan yang digunakan terdiri dari 3 kombinasi yaitu P1 (30 g bonggol jagung + 50 g dedak + 20 g susu bubuk afkir), P2 (40 g bonggol jagung + 40 g dedak + 20 g susu bubuk afkir) dan P3 (50 g bonggol jagung + 30 g dedak + 20 g susu bubuk afkir). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pakan berbahan dasar bonggol jagung tidak berbeda nyata (P>0.05) dengan nilai Fhit (0.64; 0.59; dan 0.11) lebih kecil dibandingkan Ftab 0.05 (3.24) di setiap perlakuan karena konsumsi pakan tidak memenuhi kebutuhan makanan ayam broiler yang membutuhkan banyak protein.