Kumala Purba Sari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Komposisi Jenis Media Serbuk Gergaji, Limbah Kapuk dan Tongkol Jagung pada Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Kumala Purba Sari; Nur Azizah
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 5 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Seiring waktu, ketersediaan serbuk gergaji kayu sengon ini semakin lama semakin terbatas, akibat persaingan dengan industri yang terus berkembang di daerah budidaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alternatif limbah pertanian yang lain. Limbah kapuk dan tongkol jagung merupakan limbah pertanian yang banyak mengandung lignoselulosa yang sangat melimpah ketersediaannya. Limbah kapuk mengandung selulosa 44,79% dan hemiselulosa 14,28% (Chang dan Miles, 2004), sedangkan limbah tongkol jagung juga mengandung selulosa 33,8%, hemiselulosa 16% dan lignin 9,1% (Ardiansyah, 2010). Penelitian dilaksanakan di CV. Damar Ayu, Pakisaji, Kab. Malang dan Griya Jamur Universitas Brawijaya Dusun Pucangsongo, Tumpang, Kab Malang pada bulan Januari 2019 hingga Mei 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) terdiri atas 15 macam perlakuan dengan 3 ulangan. Variabel pengamatan meliputi panjang miselium, lama miselium memenuhi baglog, saat muncul badan buah pertama, waktu panen pertama, rata-rata diameter tudung buah jamur jumlah badan buah per baglog, total berat segar badan buah, REB (rasio efisiensi biologis) dan frekuensi panen. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan limbah kapuk dan tongkol jagung dapat mensubtitusi penggunaan dari serbuk gergaji hingga 75%, penggunaan komposisi limbah kapuk dan tongkol jagung 25% – 75% menghasilkan pertumbuhan miselium yang lebih panjang dan lebih cepat. Media dengan komposisi 50% – 75% limbah kapuk dan tongkol jagung mampu menghasilkan hasil bobot segar yang sama dengan penggunaan 100% serbuk gergaji serta menghasilkan frekuensi panen yang lebih banyak.