Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Jenis Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Unsur Hara Pada Dua Varietas Bawang Putih (Allium sativum L.) Grenandio Harsa Gutama; Sulastri Ningsih; Anna Satyana Karyawati
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 7 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang putih adalah tanaman bawang terpenting kedua di dunia setelah bawang Bombay. Bedasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2018, menunjukkan bahwa produksi bawang putih pada tahun 2017 adalah sebesar 19.510 ton, namun nilai produksi tersebut masih belum dapat memenuhi permintaan yang ada. Penyebab rendahnya produksi bawang putih adalah teknik budidaya yang kurang optimal, serangan penyakit dan kualitas bibit yang rendah. Produksi bawang putih dapat ditingkatkan dengan memenuhi kebutuhan unsur hara secara tepat waktu dan tepat jumlah, sehingga diperlukan informasi tentang serapan aktual setiap nutrisi yang dibutuhkan tanaman bawang putih. Penelitian dilaksanakan di green house PT BISI International Tbk, Pujon. Bahan yang digunakan dua varietas bawang putih. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama varietas yaitu, Lumbu  Putih, dan Geol. Faktor kedua adalah jenis pupuk anorganik, Pupuk NPK, Pupuk Majemuk (KNO3, ZA, KP), Pupuk AB Mix. Parameter pertumbuhan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar, bobot kering, bobot umbi, dan serapan unsur hara (Nitrogen & Fosfor). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Apabila hasil menunjukan pengaruh nyata maka di uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukan, bahwa tidak ada interaksi antara varietas bawang putih dengan jenis pupuk anorganik. Serapan hara pada perlakuan varietas lumbu putih dapat memberikan hasil yang lebih unggul dibandingkan varietas geol. Penggunaan jenis pupuk AB mix meningkatkan serapan hara nitrogen dan fosfor serta menghasilkan pertumbuhan dan bobot umbi yang lebih baik.
PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DI PT SINAR BUMI PERTIWI KOTA LUBUK LINGGAU Sulastri Ningsih
Journal of Social and Economics Research Vol 7 No 1 (2025): JSER, June 2025
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v7i1.876

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja terhadap stres kerja dan kepuasan kerja karyawan di PT Sinar Bumi Pertiwi, dengan stres kerja sebagai variabel mediasi. Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja di PT Sinar Bumi Pertiwi? (2) Apakah beban kerja berpengaruh terhadap stres kerja di PT Sinar Bumi Pertiwi? (3) Apakah beban kerja dan stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja di PT Sinar Bumi Pertiwi? (4) Apakah stres kerja dapat memediasi hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja di PT Sinar Bumi Pertiwi? Penelitian menggunakan analisis jalur dan uji T untuk menguji signifikansi pengaruh antar variabel. Hasil uji T untuk persamaan 1 menunjukkan bahwa beban kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dengan koefisien 0,179, t-hitung 0,869 (lebih kecil dari t-tabel 2,048), dan signifikansi 0,392. Untuk persamaan 2, beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja, dengan koefisien 1,254, t-hitung 14,592 (lebih besar dari t-tabel 2,048), dan signifikansi 0,000. Pada persamaan 3, hasil uji T menunjukkan bahwa beban kerja dan stres kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dengan t-hitung masing-masing sebesar 1,562 (signifikansi 0,130) untuk beban kerja dan -1,342 (signifikansi 0,191) untuk stres kerja analisis mediasi menggunakan persamaan 4 menunjukkan bahwa stres kerja tidak memediasi secara signifikan hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja, dengan pengaruh tidak langsung sebesar -0,752, yang tetap tidak signifikan. yang menunjukkan bahwa semakin tinggi stres kerja, semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Analisis mediasi menunjukkan bahwa stres kerja memediasi hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja, meskipun hasil uji Sobel menunjukkan bahwa mediasi ini tidak signifikan secara statistik.