Meningkatnya pembangunan infrastruktur suatu kawasan terkadang terletak pada lingkungan agresif salah satunya yaitu pada wilayah pesisir pantai sehingga kontak langsung dengan air laut tidak dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air laut terhadap beton geopolimer menggunakan fly ash dan tanah putih sebagai pengganti semen dengan parameter pengujian kuat tekan, permeabilitas dan mikrostruktur. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berukuran 150x300 mm dan 100x200 mm. Perbandingan fly ash dan tanah putih yang digunakan sebesar 85%: 15% serta aktivator yang digunakan yaitu NaOH 8M dan Na2SiO3 dengan perbandingan 1:2,5. Proporsi campuran mengunakan perbandingan 1 fly ash : 1,497 pasir : 2 split : 0,451 alkali aktivator dengan mutu rencana adalah 35 MPa. Pengujian dilakukan setelah beton melalui proses curing selama 56 hari, kemudian beton dikondisikan tanpa rendaman dan dengan rendaman lebih dari 28 hari. Pengujian dilakukan pada umur beton 56 dan 87 hari. Hasil pengujian menunjukan bahwa beton geopolimer dengan pengaruh air laut memiliki nilai kuat tekan lebih tinggi dengan koefisien permeabilitas lebih kecil dibanding dengan beton tanpa pengaruh air laut saat umur pengujian. Mikrostruktur beton geopolimer dengan pengaruh air laut menghasilkan struktur morfologi berbentuk matriks yang lebih padat dengan sedikit pori-pori dibandingkan dengan beton tanpa pengaruh air laut.