Hardi Wibowo
Departemen Teknik Sipil FT. UNDIP JL. Prof. H. Soedarto SH., Tembalang, Semarang 50275

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMODELAN TIME-DEPENDENT BEHAVIOR MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN ELEMEN SPRING DAN DASHPOT Wibowo, Hardi
TEKNIK Volume 30, Nomor 2, Tahun 2009
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.452 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v30i2.1866

Abstract

To model behavior of material, there are two basic models of the material element i.e.: spring and dashpot.In many cases, time-dependent behavior of a material can not enough be used just one or two basic modelof the material element. To model time-dependent behavior of a material, combination of many basicmaterial elements should be used. The most important of long term behaviors of concrete material is creepbehavior. Many equation of creep prediction of the concrete materials have been proposed to manydesign specification and rule design, i.e.: American Concrete Institute (ACI), CEB/FIP 78 and 90, Bażant-Panula, Sakata, etc. This paper will be considering and demonstrating how to model creep compliancebased on creep coefficient as used by ACI-209 by using assembly of those basic material element
Idealized Stress-Strain Relationship in Tension of Reinforce Concrete Member for Finite Element Model Based on Hanswille’s Theory Wibowo, Hardi
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 12, Nomor 2, Edisi XXIX, JULI 2004
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.058 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v12i2.2680

Abstract

Untuk penganalisaan kontrol retak (crack control) pada model struktur beton bertulang (reinforced concrete/RC) menggunakan software finite element seperti DIANA diperlukan pemodelan hubungan tegangan-regangan (stress-strain relationship). Data model hubungan tegangan-regangan ini dalam rangka mengakomodasi efek rekatan (bond-slip effect) antara tulangan (reinforcement) dengan beton (concrete) yang melingkupinya. Hubungan tegangan-regangan yang diperlukan adalah nilai rata-rata tegangan-regangan pada tulangan dan beton. Data hubungan tegangan-regangan rata-rata ini bisa diturunkan dengan menggunakan teori Hanswille. Pada tulisan ini akan diuraikan mengenai teori Hanswille untuk menentukan hubungan tegangan-regangan tersebut dan diberikan satu contoh perhitungan dan curva hubungan tegangan-regangan rata-rata dari sebuah batang beton bertulang.
EVALUASI STABILITAS LERENG YANG TELAH DIPERKUAT PADA JALAN TOL SEMARANG – SOLO SEKSI V UNGARAN BAWEN Khrisna, Rama Harya; Atmanto, Indrastono Dwi; Wibowo, Hardi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.404 KB)

Abstract

Semarang – Solo toll roads, Ungaran Bawen Section was built to support economic growth in Semarang – Solo and its surroundings. The road across the hills and valleys that contain clay shale. Catastrophic landslide and slope occurs in toll roads at Semarang – Solo STA 19+525. This undergraduate thesis is about the stability of slopes on toll roads, mechanisms and mitigation. The analysis involves conditions which the motions of the soil on the slope because of slope unstability, manual calculation slope stability with Fellenius methods, geotechnical analysis and the use of retaining wall as an alternative method of reinforcement. Geotechnical analysis using Plaxis finite element software. Plastic and elastic model of Mohr-Coulomb failure criterion was chosen as a model soil. Analysis showed that the most optimum avalanche  mitigation is to install a retaining. By using retaining wall combine, minimum slope safety factor be increased and reached 1,541.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG MENARA BRI SEMARANG Permatasari, Linda; W., Rahadhiyan Putra; Sabdono, Parang; Wibowo, Hardi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.248 KB)

Abstract

The structural of BRI tower building Semarang is designed in seismic zone of Semarang city, which is designed by using the Special Moment Resisting Frame System (SMRFS) based on ”Indonesian Concrete Code (SNI 03-2847-2002)”, while the analysis of earthquake load uses response spectrum method based on “Indonesian Seismic Code(SNI 03-1726-2012). The design structural of BRI tower building Semarang using“Capacity Design” concept. As for using this concept has purpose what if strong earthquake happens, that cause forms plastic hinge on structural elements which is desired appeared on the beams. To guarantee plastic hinge happens on the beams, so the columns must be designed stronger than the beams (Strong Column Weak Beam Concept). The analysis of the structure is using SAP2000 computer program  version 14. As the result of calculations showed that structural element of BRI tower building is safe based on analyze.
KAJIAN PERAN TULANGAN PADA GESER INTERFACE ANTARA BETON LAMA DAN BARU Devi, Fitrilia Ulfah Karina; Mulyawati, Riana Dwi; Tudjono, Sri; Wibowo, Hardi
Jurnal Karya Teknik Sipil volume 1, Nomer 1, tahun 2012
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.772 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada pekerjaan perbaikan atau perkuatan struktur dengan melakukan pengecoran beton baru yang melekat pada bidang beton lama akan membentuk semacam lapisan interface beton. Penelitian mengenai bagian interface dilakukan oleh Momayez et al., 2004 dan Hak-Chul Shin et al., 2010. Namun penelitian tersebut belum memasukkan parameter peran tulangan pada interface dalam pengujiannya. Sedangkan penelitian ini mengkaji peran tulangan terhadap kekuatan geser pada interface dan pola retak yang terjadi. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus berdimensi 20 cm x 20 cm x 20 cm sebanyak 30 buah yang tersusun dari dua bagian, yaitu beton lama sebesar 2/3 bagian dan beton baru sebesar 1/3 bagian dari kubus benda uji. Variasi beda umur pengecoran terdiri dari 7, 14, dan 28 hari. Variasi bentuk dan diameter tulangan terdiri dari bentuk Tulangan I dan Tulangan U dengan diameter 8 mm dan 10 mm. Dari penelitian disimpulkan bahwa benda uji Tanpa Tulangan mempunyai kapasitas geser paling kecil, sedangkan benda uji dengan Tulangan U memiliki kapasitas geser yang lebih besar dibandingkan dengan Tulangan I. Hal ini dikarenakan penambahan tulangan memberikan pengaruh kekuatan geser yang lebih besar serta Tulangan U bersifat lebih kaku, interlocking dan lekatan antara beton dan tulangan lebih kuat dibandingkan dengan Tulangan I. Kata kunci: interface, kapasitas geser, peran tulangan, pola retak ABSTRACT Alpha In the work of repair or strengthening the structures by casting new concrete inherent in the old concrete surface will form concrete interface. Study on the interface has already been done by Momayez et al., 2004, and Hak-Chul Shin et al., 2010. However, these studies did not include the interface parameters of the influence of steel reinforcement in the test yet. While this study examines the influence of steel reinforcement to the shear strength at the interface and the crack patterns that occur. Specimens used cuboid dimensions 20 cm x 20 cm x 20 cm 30 pieces are composed of two parts, the old concrete for 2/3 parts and new concrete for 1/3 part of the cube specimen. Variations apart in age casting consisting of 7, 14, and 28 days. Variations in the shape and diameter of the steel reinforcement consists of I Reinforcement and U Reinforcement with diameters of 8 mm and 10 mm. From the study concluded that the specimen without steel reinforcement has the smallest shear capacity, whereas specimens with U Reinforcement has a shear capacity greater than I Reinforcement. This is due to the addition of steel reinforcement influence greater shear strength and U Reinforcement is more stiff, interlocking and bonding between concrete and reinforcement stronger than I Reinforcement. Keyword: interface, shear capacity, influence of steel reinforcement, crack pattern
OVERVIEWPIPA BERTEKANAN UNTUK ELEMEN STRUKTUR Wibowo, Hardi; Yanuarti, Y. A.
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pipa CNG, pipa LNG, pipa penstock adalah beberapa contoh elemen struktur pada bidang tekniksipil yang menggunakkan teknologi pipa bertekanan tinggi. Sebenarnya, teknologi pipabertekanan tinggi mempunyai beberapa keunggulan meskipun itu diguna-kan untuk elemenstruktur utama sebuah bangunan. Terutama, teknologi pipa bertekanan tinggi dapat digunakansebagai elemen struktur terutama elemen strtuktur yang harus mengalami gaya tekan. Denganmenggunakan teknologi semacam ini, pengaruh tekuk bisa terkurangi. Tulisan ini akanmemberikan sebuah overview dan beberapa pembahas-an umum tentang kemungkinan darisebuah pipa bertekanan tinggi untuk digunakan sebagai elemen struktur utama yang harusmenanggung gaya tekan dan gaya momen.AbstractCNG pipe, LNG pipe, penstock pipe were some examples of structural element in the civilengineering that used high pressured pipe as its element. Actually, high pressures pipe technologyhas many advantages event it is used as main structure. Especially, high pressures pipetechnology can be used as a structure element that has to support compression force. By using thiskind of technology, buckling effect can be reduced. This paper will be giving an overview andmany general considerations about possibility of high pressured pipe to be used as mainstructural element that have to support compression force and moment force.
MODEL KOEFISIEN KOREKSI KEKUATAN BETON UJI TAK STANDAR MENGGUNAKAN MODEL REGRESI NON LINIER Wibowo, Hardi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai saat ini, banyak peraturan untuk struktur beton tidak membahas pengaruhukuran pada benda uji beton. Karena material quasi-brittle seperti be-ton hancur olehkarena formasi retak, pengaruh ukuran benda uji harus diim-plementasikan. Namundemikian, data eksperimen untuk keperluan analisis dalam hal ini masih minimdidapatkan. Dari data yang sedikit itu, telah didapatkan ha-sil yang menyatakan bahwakuat tekan berkurang seiring dengan bertambah be-sarnya ukuran specimen. Penelitianini bertujuan untuk menurunkan model koe-fisien koreksi kekuatan beton uji nonstrandar. Koefisien koreksi kekuatan beton uji non strandar akan dibentuk sebagaisebuah fungsi non linier dengan meng-gunakan rasio tinggi dan diameter dari bentukbeton uji sebagai peubah bebasnya. Metode yang digunakan adalah metode statistikkhususnya metode analisis regresi non linier. Produk yang dihasilkan adalah berupafungsi yang mempunyai bentuk dan karakteristik tidak jauh berbeda dengan fungsi yangdiusulkan oleh beberapa peneliti sebelumnya.Kata kunci: koefisien koreksi, beton uji non standar, analisis regresi non linier.
Pengaruh Air Laut terhadap Kuat Tekan, Permeabilitas, dan Mikrostruktur Beton Geopolimer dengan Flyash dan Tanah Putih sebagai Pengganti Semen Priastiwi, ST. MT., Yulita Arni; Wibowo, Hardi; Puwanto, Purwanto; Hidayat, Arif; Ulayya, Inandhiya; Carita, Nensi
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 30, Nomor 1, JULI 2024
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkts.v30i1.63604

Abstract

Meningkatnya pembangunan infrastruktur suatu kawasan terkadang terletak pada lingkungan agresif salah satunya yaitu pada wilayah pesisir pantai sehingga kontak langsung dengan air laut tidak dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air laut terhadap beton geopolimer menggunakan fly ash dan tanah putih sebagai pengganti semen dengan parameter pengujian kuat tekan, permeabilitas dan mikrostruktur. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berukuran 150x300 mm dan 100x200 mm. Perbandingan fly ash dan tanah putih yang digunakan sebesar 85%: 15% serta aktivator yang digunakan yaitu NaOH 8M dan Na2SiO3 dengan perbandingan 1:2,5. Proporsi campuran mengunakan perbandingan 1 fly ash : 1,497 pasir : 2 split : 0,451 alkali aktivator dengan mutu rencana adalah 35 MPa. Pengujian dilakukan setelah beton melalui proses curing selama 56 hari, kemudian beton dikondisikan tanpa rendaman dan dengan rendaman lebih dari 28 hari. Pengujian dilakukan pada umur beton 56 dan 87 hari. Hasil pengujian menunjukan bahwa beton geopolimer dengan pengaruh air laut memiliki nilai kuat tekan lebih tinggi dengan koefisien permeabilitas lebih kecil dibanding dengan beton tanpa pengaruh air laut saat umur pengujian. Mikrostruktur beton geopolimer dengan pengaruh air laut menghasilkan struktur morfologi berbentuk matriks yang lebih padat dengan sedikit pori-pori dibandingkan dengan beton tanpa pengaruh air laut.