Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kolaborasi Model Pentahelix dalam pengembangan Wisata Jeratun Seluna (WJS) di Desa Temulus, Kabupaten Kudus, dengan fokus pada aspek psikologi pelayanan. Walaupun WJS telah diluncurkan sebagai desa wisata, tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya optimalisasi kerja sama antar pemangku kepentingan (pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media) serta keterbatasan fasilitas dan ornamen wisata, yang mempengaruhi kualitas dan daya tarik destinasi. Penelitian ini menganalisis peran masing-masing pihak dan menilai kualitas interaksi serta pelayanan dari perspektif psikologi pelayanan, termasuk pengaruh perilaku staf, keramahan, dan profesionalisme terhadap kepuasan pengunjung. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, melibatkan Kepala Desa dan aktor terkait lainnya. Analisis data dilakukan dengan penggalian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan, menggunakan triangulasi sumber dan teknik untuk uji keabsahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun aktor Pentahelix berperan signifikan, kolaborasi belum optimal, dan pengembangan fasilitas masih terbatas. Penelitian ini merekomendasikan perbaikan sinergi antar pemangku kepentingan serta peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk memperbaiki daya tarik dan keberlanjutan WJS.