Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRADISI INTELEKTUAL AL-GHAZALI Anik Faridah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8 No 1 (2014): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v8i1.6

Abstract

Al-Ghaza>li> dalam perjalanan kehidupannya selalu ingin menelusuri hakikat kebenaran (haqi>qah al-umu>r) dan kebenaran sejati (al-ilm al-yaqi>n). Sehingga ia pernah mengalami semacam “gejolak kejiwaan”. Dalam pencariannya itu al- Ghaza>li mempelajari, mengkaji dan menverifikasi segenap ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu, seperti ilmu kalam (teologi), fikih, filsafat, dan tasawuf, berikut cabang-cabangnya. Al-Ghazali yang bergelar hujjah al-Isalam adalah ulama terkemuka sepanjang zaman yang amat berpengaruh di dunia Islam. Beragam disiplin ilmu ia pelajari dan ia tuangkan pemikirannya dalam karya-karya bukunya yang sampai saat ini menjadi rujukan para ulama disegala penjuru dunia, baik Timur ataupun Barat. Kata kunci:  filosof, sufi,  hujjah al-Islam,   
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FIQIH HAJI BERBASIS MULTIMEDIA DI MADRASAH Anik Faridah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 9 No 1 (2015): APRIL
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v9i1.22

Abstract

Seiring dengan perkembangan budaya zaman yang penuh tantangan dan kecanggihan teknologinya, pendidikan diharuskan mampu melakukan terobosan-terobosan baru ke arah pengembangan diri melalui pembelajaran. Apalagi hari ini, peserta didik mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi tidak dapat terlepas dari kebutuhannya terhadap teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Maka diterapkannya model pembelajaran berbasis multimedia ini akan membantu peserta didik agar lebih melek lagi dengan dunia informasi dan teknologi. Namun, tentu saja harus ada kesiapan dari tenaga pendidik dan lembaga pendidikan, sebab hal itu merupakan tantangan dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran agar dapat terjadi akselerasi pembelajaran yang seimbang.Multimedia dalam Model pembelajaran fiqih haji di MA Sunan Ampel, dalam proses pembelajarannya di golongkan menjadi dua, pertama; multimedia berbasis komputer dan multi media berbasis pengalaman langsung. Multimedia berbasis komputer adalah pemanfaatan komputer sebagai salah satu alat elektronik yang mampu melibatkan berbagai indera dan organ tubuh, seperti telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik), yang dengan pelibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti. Kedua; Multimedia berbasis pengalaman langsung. Termasuk dalam pengalaman berbuat langsung dalam konteks pembelajaran fiqih haji adalah mempraktekkan manasik haji bersama-sama siswa lainnya dengan miniatur dan model yang hampir menyerupai Ka’bah dan manasik lainnya serta melalui demonstrasi.Pendekatan penelitian ini didasarkan pada pendekatan kualitatif, karena berusaha mendeskripsikan dan menganalisis fenomena secara individual maupun kelompok yang merupakan suatu ciri pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini juga dilakukan dalam situasi yang natural setting.Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan (action research) karena berusaha melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran.Pada akhirnya, penggunaan multimedia disadari  oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta dapat membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Melalui pembelajaran fiqih haji berbasis multimedia juga diharapkan mampu membuat siswa pintar, terampil, dan berakhlak mulia. Kata Kunci: Pembelajaran, Fiqih Haji, Multimedia.     
TREND PEMIKIRAN ISLAM PROGRESIF (Telaah atas Pemikiran Abdullah Saeed) Anik Faridah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 7 No 2 (2013): SEPTEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v7i2.29

Abstract

Aksi Islam Progresif yang merupakan kelanjutan dan kepanjangan dari gerakan Islam Liberal, di sisi lain juga muncul sebagai bentuk ungkapan ketidakpuasan terhadap gerakan Islam Liberal yang lebih menekankan pada kitik-kritik internal terhadap pandangan dan prilaku umat Islam yang tidak atau kurang sesuai dengan nilai-nilai humanis. Abdullah Saeed menawarkan konsep pemahaman Islam melalui penguasaan khazanah Islam klasik (classical period) yang cukup, dan berupaya menafsir ulang pemahaman agama (ijtihadi progresif) dengan menggunakan perangkat metodologi ilmu-ilmu modern (sains, social sciences dan humanities) agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat muslim kontemporer. Dengan pendekatan dan pemahaman ajaran Islam yang progresif diharapkan Islam dapat diaplikasikan sebagai ajaran yang s}a>lih li kulli zama>n wa maka>n.
PEMIKIRAN AL-GHAZALI DAN SUMBANGSIHNYA PADA DUNIA PENDIDIKAN Anik Faridah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3 No 1 (2012): SEPTEMBER
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v3i1.38

Abstract

Al-Ghazali yang bergelar hujjah al-Isalam adalah ulama terkemuka sepanjang zaman yang amat berpengaruh di dunia Islam. Beragam disiplin ilmu ia pelajari dan ia tuangkan pemikirannya dalam karya-karya bukunya yang sampai saat ini menjadi rujukan para ulama disegala penjuru dunia, baik Timur ataupun Barat.Al-Ghazali dalam perjalanan kehidupannya selalu ingin menelusuri hakikat kebenaran (haqiqah al-umur) dan kebenaran sejati (al-Ilm al-yaqin). Setiap ia mempelajari ilmu selalu merasa tidak puas, sehingga ia gemar melakukan penyelidikan dan perbandingan untuk menemukan berbagai hakikat.Dalam mengungkap kebenaran itu al-Ghazali pernah mendalami ilmu kalam (teologi), filsafat, dan akhirnya ia meneguhkan hatinya pada tasawuf (mistisisme) yang menurut pengalaman intelektualnya mampu menghilangkan keraguan intelektualnya dan menguatkan spritualnya. 
MEMBANGUN KARAKTER MELALUI THE HIDDEN CURRICULUM Anik Faridah
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 9 No 2 (2015): September
Publisher : Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/almabsut.v9i2.75

Abstract

AbstraksiSetiap hari banyak sekali ditemukan kasus kenakalan dan penyimpangan perilaku siswa di Indonesia. Baik yang ada disekitar kita ataupun  melalui siaran berita di televisi, media cetak atau informasi di internet, mulai kasus asusila, perkelahian antar siswa, tawuran dan penyimpangan-penyimpangan lainnya yang meresahkan orang tua dan masyarakat. Siapakah dalam hal ini yang bersalah? Apakah sistem pembelajaran, ataukah ini kesalahan guru? Sehingga siswa tidak mampu mengendalikan ego dan emosinya yang terkadang meluap-luap.Semua pihak sudah seharusnya melakukan evaluasi dalam menangani permasalahan yang muncul, melalui penyediaan sarana yang tepat diharapkan mampu tercipta suasana lingkungan pendidikan yang tertib, bertanggung jawab, saling menghargai dengan penuh kasih sayang, siwa yang berbudi pekerti, dan mencerminkan sikap-sikap intelektual. Sehingga dapat tercipta mutu pendidikan yang berkwalitas.Pembentukan karakter dalam pendidikan formal tidak dapat terlepas dari keterlibatan kepala sekolah, guru, dan orangtua siswa yang memiliki andil sangat besar dalam menentukan keberhasilannya. Selain itu yang tak kalah pentingnya, terdapat beberapa unsur yang tersembunyi selain unsur kurikulum formal sekolah. The Hidden Curriculum adalah  salah satu upaya yang sering terabaikan dalam pembentukan karakter. Seperti, pengelolaan kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstrakurikuler, penciptaan suasana belajar dan lingkungan sekolah berkarakter, pembiasaan, dan pembudayaan nilai dan etika yang baik dapat mendukung keberhasilan program pendidikan karakter.