Manusia merupakan pusat daya yang dinamis dan kreatif, dibekali oleh Allah swt dengan kekuatan tindakan, apresiasi, intelegensi dan kasih sayang. Alam semesta ini merupakan suatu keberadaan yang masih terbuka, belum selesai, dan secara tetap harus mengalami perubahan, perluasan dan peningkatan. Sementara alam merupakan bidang pendorong bagi kelahiran kegiatan insan yang bebas dan kreatif. Dengan kegiatan yang bebas dan kreatif itulah manusia menguasai dunia alami, dan di lain pihak menyempurnakan kemampuan dan kekuatan dirinya. Manusia ditakdirkan untuk memenangkan jalan hidupnya melalui perjuangan dan usaha yang tiada henti-hentinya untuk dapat mencapai kemampuan melaksanakan misinya sebagai pemimpin dan hamba di Bumi". Prinsip hidup, tujuan hidup dan larangan dalam upaya untuk tetap bertahan dan tidak meninggalkan pesan-pesan orang tuanya selalu melekat dalam kehidupan Samin Sambong. Pola asuh orangtua Samin terhadap anak-anaknya terus selalu dikelola dipraktikkan sehingga melekat dalam kehidupan sehari hari maka dalam rangka mengupayakan semata-mata hanya untuk mengetahui bagaimana cara orangtua Samin dalam mempertahankan dan meneruskan tradisi, bagi yang berkepentingan harus menyatu dengan keluarga mereka dalam hidup sehari-hari selama beberapa waktu tertentu. Kehidupan Samin Sambong cukup unik dan sulit untuk diketahui oleh orang lain jika orang tersebut tidak menyatu dengan mereka dalam kehidupannya.Pendidikan formal bagi orangtua Samin Sambong terhadap anak-anaknya berawal dari sebuah upaya untuk melestarikan peninggalan ajaran nenek moyangnya. Ajaran tersebut berupa pesan-pesan orangtua Samin dan mengenahi dimana anak mereka harus belajar sekarang sedikit ada perubahan dalam pemahamannya, namun jarang diperhatikan oleh masyarakat modern seperti yang terjadi pada Samin Sambong,.  Â